ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Vol 2, No 4 (2013): ADITYA

ANALISIS FONOLOGI DAN LEKSIKOLOGI BAHASA JAWA DI DESAPAKEM KECAMATAN GEBANGKABUPATEN PURWOREJO

Pramu Tri Kurniawan (Universitas Muhammadiyah Purworejo)



Article Info

Publish Date
05 May 2013

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa yang terjadi pada bahasa Jawa di Desa Pakem yang berkaitan dengan aspek fonologi dari segi vokal dan konsonannya serta membandingkannya dengan bahasa Jawa standar, menentukan dan mendeskripsikan variasi yang terjadi pada bahasa Jawa di Desa Pakem yang berkaitan dengan aspek leksikon serta membandingkannya dengan bahasa Jawa standar.Mengenai pemerolehan data di Desa Pakem, penulis memperolehnya dengan menggunakan metode pupuan lapangan dalam mengumpulkan data. Metode pupuan lapangan mengenal dua cara yaitu : (1) pencatatan langsung, (2) perekaman. Untuk memperoleh data, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan informan yang sesuai dengan kriteria dan melakukan pencatatan langsung.Dalam metode analisis data digunakan metode distribusional dilanjutkan dengan teknik oposisi pasangan minimal, sedangkan dalam penyajian data digunakan metode formal dan informal.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada persamaan dan perbedaan antara bahasa Jawa di Desa Pakem dengan bahasa Jawa standar. Dari aspek fonologi terdapat sedikit perbedaan yaitu vokal /i, u/ banyak direalisasikan /I, U/; fonem /i/ direalisasikan menjadi /I/; irUŋ [IrUŋ] fonem /u/ direalisasikan menjadi /U/; murUb [mUrUb]. Dari aspek leksikon pada bahasa Jawa seperti kata: sira [sirɔ] yang dalam bahasa Indonesia Anda, biasanya dalam bahasa Jawa standar kata Anda disebut dengan kowe [kowe], enyong [əηɔŋ] yang dalam bahasa Indonesia saya, biasanya dalam bahasa Jawa standar kata saya disebut aku [aku], dhewek [DEwE?] yang dalam bahasa Indonesia artinya sendiri, biasanya dalam bahasa Jawa standar kata sendiri disebut dengan dhewe [Dewe], goroh [gɔrɔh] yang dalam bahasa Indonesia artinya bohong, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan ngapusi [ŋapusi], garuh [garuh] yang dalam bahasa Indonesia artinya bingung, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan bingung [biŋuŋ].   Kata kunci: fonologi, leksikologi, dan pupuan lapangan.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

aditya

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal ADITYA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai media publikasi hasil karya ilmiah. Terbit dua kali setahun tiap bulan November dan Mei. Redaksi menerima artikel dari kalangan mahasiswa, budayawan, ...