ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Vol 1, No 1 (2012): ADITYA

KAJIAN FOLKLOR TRADISI MERTI DHUSUN DI DUSUN TUGONO DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

Amalia Septi Puspitasari (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Nov 2012

Abstract

Amalia Septi Puspitasari. Kajian Folklor Tradisi Merti Dhusun di Dusun Tugono  Desa Kaligono  Kecamatan Kaligesing  Kabupaten Purworejo. Skripsi.  Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2012. Penelitian ini mendeskripsikan permasalahan (1) Prosesi tradisi merti dhusun di dusun Tugono, (2) Fungsi tradisi  merti dhusun  di dusun Tugono, (3) Makna  simbolik yang terkandung dalam  ubarampe  yang digunakan dalam tradisi  merti dhusun di dusun Tugono. Penelitian “Kajian Folklor Tradisi  Merti Dhusun  di Dusun Tugono, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo” dilakukan dengan metode pendekatan  emik, dimana peneliti budaya mendasarkan pada sudut pandang partisipan (informan setempat). Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala desa Kaligono, kepala dusun Tugono, sesepu dusun Tugono, warga dusun Tugono, dan warga sekitar dusun Tugono. Objek penelitian adalah prosesi tradisi merti dhusun di dusun Tugono, fungsi tradisi merti dhusun  di dusun Tugono, makna simbolik yang terkandung dalam  ubarampe  yang digunakan dalam tradisi merti dhusun di dusun Tugono. Lokasi penelitian berada di dusun Tugono, desa Kaligono, kecamatan Kaligesing, kabupaten Purworejo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) prosesi tradisi merti dhusun di  dusun Tugono yaitu (a) membersihkan dusun dan bersih kubur, (b) ziarah kubur, (c) tayub siang, (d) mengumpulkan jolen, (e) kirab dilanjutkan hiburan tayub sampai pagi hari. (2) Fungsi tradisi merti dhusun  di dusun Tugono antara lain (a) Fungsi Sosial, (b) Fungsi Ritual, (c) Fungsi Pelestarian Tradisi, (d) Fungsi Hiburan, (e) Fungsi Pendidikan, (f) Fungsi Ekonomi. (3)  Ubarampe  yangmemiliki makna simbolis, meliputi: (a) Tumpeng robyong, (b) Tumpeng tunjung,  (c) Tumpeng  rasul dan ayam ingkung, (d) Bonang baning, (e) Jenang abang putih, (f) Sega golong lima, (g) Ambeng kalih, (h) Sekul sepuh, (i) Jajan rakan, (j) Jajan pasar.   Kata kunci: Folklor, Tradisi , Merti Dhusun

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

aditya

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal ADITYA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai media publikasi hasil karya ilmiah. Terbit dua kali setahun tiap bulan November dan Mei. Redaksi menerima artikel dari kalangan mahasiswa, budayawan, ...