ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Vol 4, No 5 (2014): ADITYA

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

Martina Catur Nugraheni (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 May 2014

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan prosesi dan urutan tarian dalam pertunjukan kesenian tradisional Jathilan Tri Tunggal Muda Budaya; (2) mengetahui persepsi masyarakat Dusun Gejiwan Desa Krinjing terhadap kesenian tradisional Jathilan Tri Tunggal Muda Budaya; dan (3) menjelaskan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kesenian tradisional Jathilan Tri Tunggal Muda Budaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, sehingga menghasilkan data deskriptif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wujud data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah informasi yang berkaitan dengan kesenian tradisional Jathilan Tri Tunggal Muda Budaya dan berupa foto-foto dan video pertunjukan kesenian tradisional Jathilan yang di dalamnya mencakup persepsi masyarakat, proses pertunjukan, tarian, sesaji, doa-doa, gerak, pakaian, persepsi masyarakat dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam pertunjukan tersebut. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan cara mereduksi, mengklasifikasi, dan mendeskripsikan untuk selanjutnya disimpulkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kesenian tradisional Jathilan Tri Tunggal Muda Budaya merupakan satu-satunya kesenian tradisional yang masih hidup di Dusun Gejiwan. Prosesi pertunjukan meliputi gladi bersih, kepung tumpeng, membaca doa, tetabuhan, dan obong menyan. Gerakan tarian dalam penelitian ini meliputi empat periode yaitu periode pertama tarian pembuka, periode kedua tarian inti, periode tiga tarian puncak, dan periode empat tarian penyembuhan penari yang kesurupan. Persepsi masyarakat terhadap kesenian Jathilan ada yang menganggap hal itu bagus untuk melestarikan kebudayaan. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa kurang baik karena dianggap musyrik, dan bersikap netral bagi yang kurang paham dan memilih hiburan yang mengikuti trend. Selanjutnya kesenian tradisional Jathilan ini juga mengandung nilai-nilai pendidikan yang meliputi nilai agama, nilai sosial atau kemasyarakatan, dan nilai pendidikan budi pekerti atau kesusilaan. Kata kunci: bentuk, persepsi masyarakat, nilai, kesenian jathilan

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

aditya

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal ADITYA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai media publikasi hasil karya ilmiah. Terbit dua kali setahun tiap bulan November dan Mei. Redaksi menerima artikel dari kalangan mahasiswa, budayawan, ...