Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimal Inhibitor Aromatase (IA) pada perkembangan oosit ikan mas koki. Dosis yang digunakan adalah k = kontrol (disuntik NaCl fisiologis), Pl = 2.5 mg/kg berat tubuh (b.t), P2 = 7.5 mg/kg b.t., dan P3 = 12.5 mg/kg b.t. Untuk mengetahui pengaruh IA terhadap perkembangan gonad diukur kandungan hormon estradiol-l7β dalam plasma darah dan level protein gonad mulai dari awal perlakukan kemudian setiap tujuh hari sekali, yaitu hari ke-7, ke-14, dan ke-21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada hari ke-7 hasil semua perlakuan P1, P2, P3 menunjukkan penurunan hormon estradiol- 17β diikuti penurunan level protein gonad, hasil analisis pengamatan histologi menunjukkan terjadi atresi pada sel gonad. Pada hari ke-14 kadar hormon estradiol-17β perlakuan menunjukkan terjadi peningkatan diikuti peningkatan level protein gonad. Pada hari ke-21 kadar hormon estradiol-17β perlakuan sudah sama dengan kadar hormon kontrol namun level protein gonad masih dibawah level protein gonad kontrol.Kata kunci: estradiol 17ß, perkembangan oosit, level protein gonad.
Copyrights © 2006