Oksitosin merupakan obat yang rutin diberikan setelah kelahiran bayi pada seksio sesarea untukmemulai dan mempertahankan kontraksi uterus adekuat tetapi efek samping kardiovaskulardiketahui muncul setelah pemberian intravena seperti takikardi, hipotensi dan disritmia. Hal iniakibat efek relaksasi otot polos vaskular yang menyebabkan penurunan resistensi vaskular sistemik,hipotensi, dan takikardia. Besarnya efek ini tergantung dosis dan cara pemberiannya. Tujuan penelitianini adalah membandingkan kontraksi uterus, tekanan arteri rerata (TAR), dan laju nadi setelahoksitosin bolus 3, 5, dan 10 IU pada seksio sesarea dengan anestesi blok subaraknoid. Penelitian iniadalah uji klinik acak terkontrol tersamar ganda. Enam puluh enam pasien yang memenuhi kriteriapenelitian dibagi 3 yaitu kelompok 3IU, 5IU, dan 10IU. Oksitosin bolus diberikan setelah kelahiranbayi dalam 30 detik dan dilanjutkan kontinyu 0,04 IU/menit. Kontraksi uterus dinilai oleh operatordan perubahan TAR serta laju nadi dicatat pada lembar penelitian. Tidak ditemukan perbedaanprevalensi kontraksi uterus adekuat antar kelompok penelitian. Penurunan rerata TAR danpeningkatan rerata laju nadi kelompok 3IU secara bermakna lebih kecil dibandingkan kelompok 5dan 10IU, dan kelompok 5IU secara bermakna lebih kecil dibandingkan kelompok 10IU. Simpulanpenelitian ini bahwa oksitosin bolus 3 IU menghasilkan keadekuatan kontraksi uterus yang sama,penurunan TAR dan peningkatan laju nadi lebih kecil dibandingkan oksitosin bolus 5 dan 10 IU padaseksio sesarea dengan anestesi blok subaraknoid.
Copyrights © 2013