Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan (kerugian) ekonomis yang diterima pelaku kegiatan pariwisata jika kondisi atau kualitas pariwisata di Bukit Cinta menjadi membaik (memburuk). Perubahan kondisi atau kualitas pariwisata dilihat atribut biaya perjalanan, lingkungan alami, pementasan budaya jawa, dan pasar tradisional. Metode yang digunakan untuk mengukur perubahan keuntungan ekonomis yang diterima atau kerugian ekonomis yang harus ditanggung oleh pelaku kegiatan pariwisata di Bukit Cinta dengan pendekatan model utilitas random. Studi menemukan bahwa faktor biaya perjalanan, lingkungan alami, dan pasar tradisional berpengaruh signifikan terhadap preferensi responden dalam memilih perubahan kondisi pariwisata. Nilai kompensasi yang diterima pengunjung sebagai akibat perubahan kondisi membaik sebesar 736,49 juta sedangkan perubahan kondisi memburuk sebesar 397,41 juta. Rekomendasi penelitian ini adalah pemerintah daerah perlu memperhatikan faktor lingkungan alami dan pasar tradisional dalam merumuskan pengembangan pariwisata di Bukit Cinta kedepan. Kata kunci: bukit cinta, kualitas pariwisata, nilai ekonomi, utilitas random
Copyrights © 2013