cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 1,333 Documents
PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC M. Subchan Mauludin; Andi Kurniawan
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PID  (Proportional  Integral Derivative) merupakan kontroler untuk menentukan presisi  suatu sistem  instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem  tersebut. Didalam suatu  sistem  kontrol mengenal adanya beberapa macam aksi  kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol  proporsional,  aksi  kontrol  integral  dan  aksi  kontrol  derivative  . Masing-masing  aksi kontrol ini mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu, aksi kontrol proporsional mempunyai keunggulan  risetime  yang  cepat,  aksi  kontrol  integral  mempunyai  keunggulan  untuk memperkecil  error  ,  dan  aksi  kontrol  derivative  mempunyai  keunggulan  untuk memperkecil derror atau meredam overshot/undershot. Untuk  itu agar dapat menghasilkan output dengan risetime  yang  tinggi  dan  error  yang  kecil  kita  dapat menggabungkan  ketiga  aksi  kontrol  ini menjadi  aksi  kontrol  PID.  Trainer  Kendali  PID  Analog  menggunakan  IC  741  sebagai perangkat op Amp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai Kp, Ki, dan Kd yang ideal sehingga dapat mengendalikan plant motor DC. Kata Kunci: Risetime, error, overshoot, PID Analog, IC 741, motor DC
GYPSUM SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF UNTUK MEMBUAT CETAKAN PLASTIK INJEKSI Bambang Kuswanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini plastik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehdupan manusia. Salah satunya adalah jenis termoplastik yang dihasilkan dari mesin plastik injeksi (injection molding). Seperti body pesawat telepon, printer, keyboard, mouse, mainan anak-anak, peralatan dapur dan sebagainya. Untuk membuat barang-barang tersebut mesin plastik injeksi dilengkapai dengan cetakan (mold)  guna  menghasilkan bentuk produk seperti yang diinginkan.Umumnya cetakan ini dibuat dari baja khusus untuk material cetakan. Oleh karena itu harganya  lebih mahal dibandingkan dengan baja konstruksi, disinilah salah satu kendala yang dihadapi oleh produsen plastik menengah ke bawah. Gypsum termasuk dalam kelompok jenis material keramik cements.  Bila  dicampur air  (H2O)  )  secukupnya. akan membentuk padatan lunak seperti tanah liat.  Dengan menggunakan teknik penuangan,  gypsum dapat dibentuk untuk berbagai keperluan. Salah satunya dapat digunakan untuk membuat  cetakan plastik injeksi.Pengeringan pada temperatur 150 º C gypsum  mampu mencapai harga kekerasan  sebesar  21,275 [HB]. Namun bila temperatur pengeringan di atas    150 º C kecenderungan kekerasannya menjadi  turun dan mengalami  keretakan  pada cetakan. Walau demikian untuk produk plastik yang memiliki ukuran kecil, penggunaan cetakan dari  material gypsum pantas untuk dipertimbangkan karena harganya jauh lebih murah dibandingkan baja. Kata kunci :  cetakan, gypsum, termoplastik.
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN MIKROALGA LIAR Satriadi, Hantoro; ., Widayat; ., Hadiyanto; Irzandi, Uray; Yonas, Riky
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri  kelapa sawit menghasilkan  limbah cair yang dikenal  palm oil mill effluent (POME). POME memiliki kandungan BOD sebesar 230 mg/L dan COD sekitar 700 mg/L sehingga tidak dapat dibuang langsung ke lingkungan. Pengolahan yang umum dilakukan adalah pengolahan fisika dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pengolahan POME dengan menggunakan mikroalga liar, dimana dipelajari konsentrasi urea (N) dan ammonium bikarbonat (C). Respon yang diamati adalah konsentrasi biomassa sebagai optical density setiap harinya sampai diperoleh nilai konstan. Prosedur analisis dengan alat spektrofotometri. Limbah setelah operasi dianalisis nilai COD dan BOD Prosedur percobaan  yang dilakukan berupa pencampuran POME dan mikroalga kedalam bioreaktor sesuai perbandingan yang ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalaga liar yang diperoleh di Jurusan Teknik Kimia FT UNDIP mampu mengolah POME, dimana  pengaruh pemberian  nutrient C dan N  terhadap COD dan BOD, bahwa semakin tinggi penambahan unsur C dan N semakin besar penurunan nilai COD dan BODnya. Kondisi optimum untuk pengolahan limbah industri kelapa sawit dengan teknologi mikroalga pada media perbandingan 1 volume mikroalga berbanding 3 volume POME dengan nutrient 40 ppm urea dan 120 ppm NaHCO3.   Kata kunci: POME, Mikroalga liar, BOD, COD, optical density
SIMULASI KINETIKA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK GORENG BEKAS BERBANTUKAN RADIASI ULTRASONIK Aulia, Haris Nu’man; ., Widayat; Budi Sasongko, Setia
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Biodiesel adalah bahan bakar terbaharui, biodegradable, tak beracun dibuat dari minyak atau lemak melalui transesterifikasi dengan alkohol.  Pembuatan biodiesel umumnya memerlukan waktu yang lama, dimana dapat diatasi dengan proses berbantukan gelombang ultrasonik. Adapun untuk keperluan perancangan reaktor data kinetika dibutuhkan. Data-data kinetika yang ada masih terbatas pada proses konvensional.  Penelitian ini bertujuan mempelajari model kinetika reaksi transesterifikasi  minyak goreng bekas berbantukan radiasi ultrasonik. Penelitian drylab (simulasi dengan menggunakan perangkat lunak berbasis matriks) dilakukan dengan mengambil data sekunder dari penelitian Hingu, et al(2010). Pada penelitian tersebut  radiasi ultrasonik dilakukan dengan frekuensi rendah (20 kHz) dengan parameter variasi temperatur, dan daya ultrasonik. Model kinetika reaksi yang digunakan adalah penurunan dari reaksi reversible transesterifikasi orde 4. Hasil validasi menunjukkan bahwa model kinetika reaksi yang digunakan dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari proses transesterifikasi berbantukan radiasi ultrasonik dimana nilai coefficient determination R2 > 0,9. Adapun model kinetikanya adalah sebagai berikut :   Dalam persamaan tersebut  rA,P,R,T,CAo,X,XAe  dan M secara berurutan adalah kecepatan reaksi transesterifikasi, daya ultrasonik, konstanta gas ideal, suhu, konsentrasi awal bahan baku, konversi tiap waktu, konversi saat setimbang dan perbandingan molar metanol.   Kata kunci: simulasi kinetika, transesterifikasi ultrasonik
ANALISA SISA CHLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KOTA SEMARANG Syahputra, Benny
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsentrasi sisa chlor pada jaringan distribusi air minum PDAM Kota Semarang daerah layanan Perumahan BSB Jatisari belum memenuhi standar baku mutu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan konsentrasi sisa chlor di setiap node dan untuk mengetahui pengaruh dari jarak reservoir ke konsumen terhadap konsentrasi sisa chlor.  Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif menggunakan analisis korelasi dan regresi, sedangkan analisis deskriptif dijelaskan melalui tabel dan grafik. Variabel bebas yang digunakan adalahjarak distribusi (jarak reservoir ke konsumen), sedangkan  variabel terikatnya adalah konsentrasi sisa chlor. Hasil penelitian juga menunjukkan konsentrasi sisa chlor pada node terdekat pompa injeksi adalah 1,19 mg/l, sedangkan pada node terjauh adalah 0,27 mg/l  ,adanya hubungan negatif antara jarak reservoir ke konsumen terhadap konsentrasi sisa chlor,dimana semakin bertambah jarak reservoir ke konsumen maka konsentrasi sisa chlor akan semakin berkurang. Hubungan ini mempunyai korelasi yang tidak kuat, artinya ada faktor-faktor lain yang juga ikut mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut yaitu debit aliran, kecepatanaliran, dimeter pipa dan koefisien kekasaran dinding pipa.  Dari perhitungan regresi didapatkan persamaan y=-0,002+1,17, itu artinya setiap jarak reservoir ke konsumen bertambah 1 meter maka konsentrasi sisa chlor akan berkurang 0,002 mg/l. Dengan demikian,sisa chlor akan habis pada jarak 585 meter dari reservoir. Kata kunci: chlor, PDAM, distribusi
DEVELOPMENT OF EFFICIENT CALCIUM OXALATE REMOVAL TECHNIQUES FROM TARO CORMS Cahyo Kumoro, Andri
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taros  (Colocusiu  and  Xanthosoma  spp.) are tropical root crops commonly referred to as cocoyams, which have been used as subsistence staple foods in many parts of the tropics and sub-tropics in Africa and Australasia. Proximate analysis of the taro corms has shown that it contains digestible starch, protein of good quality, vitamin C, thiamin, riboflavin and niacin. However, one major limiting factor in the utilization of taros is the presence of oxalates which impart acrid taste or cause irritation when foods prepared from them are eaten. Ingestion of foods containing oxalates has also been reported to cause caustic effects, irritation to the intestinal tract and absorptive poisoning as well as disrupting the bio-availability of calcium. While several methods have been made to reduce oxalate content in taro corms, none has been reported to meet the satisfactory level of the consumers. Considering that calcium oxalate content in the skin is higher than in the tuber flesh and that physical (thermal and irradiation) degradation of calcium oxalate is more pronounced than chemical and biological degradations, a method to reduce the calcium oxalate content in the taro corms is proposed. The proposed method involves peeling, washing, steeping, boiling and drying, which is expected to remove about 93.14% of the original calcium oxalate content. Keywords: taro; calcium oxalate; removal; development
PENGELOLAAN MANGROVE SEBAGAI SALAH SATU KEANEKARAGAMAN BAHAN PANGAN Subekti, Sri
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove merupakan vegetasi hutan yang tumbuh di antara pasang surut, tetapi juga dapat hidup pada pantai karang, pada dataran koral mati yang diatasnya ditimbuni selaput tipis pasir atau ditimbuni lumpur atau pantai berlumpur. Berbagai jenis mangrove terutama padabuahnya dapat digunakan sebagai bahan baku olahan pangan yang sat ini mulai berkembangdengan pesat. Mangrove jenis Pedada (Sonneratia), Brayo (Avicennia), Bakau (Rhizophora) dan Tancang (Bruguiera) menjadi sirup, onde-onde, klepon, resoles, kolak, dodol, bolu dan panganan lezat lainnya. Untuk mendukung keberlanjutan kawasan mangrove diperlukan suatuupaua pengelolaan mangrove yang berkelanjutan sehingga nantinya dapat digunakan oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang, Perlu juga diupayakan pengembangan danpenataan tata hijau di kawasan pesisir dengan pembangunan Green Belt (Sabuk Hijau).   Kata kunci: mangrove, buah, olahan pangan, pengelolaan
PERAN MANGROVE SEBAGAI KETERSEDIAAN MATERI PANGAN Sri Subekti Sri Subekti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuary atau  muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan dan  pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif. Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Istilah bakau itu sendiri   dalam   bahasa   Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun   hutan   mangrove   yaitu Rhizophora   sp.   Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat  bias  antara bakau  dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki karakteristik hidup di daerah pantai.  Kawasan hutan mangrove merupakan tempat asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya serta sebagai penghasil sejumlah besar  detritus  bagi plankton yang merupakan sumber makanan utama biota laut. Dengan kondisi yang sedemikian tersebut maka perlu pengelolaan lingkungan yang berwawasan lingkungan  sehingga nantinya dapat dinikmati oleh generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.  Pengelolaan mangrove secara terpadu adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya mangrove antar sektor, antara pemerintah dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kata kunci: Mangrove, keanekaragaman,hayati, bahan pangan
PEMBUATAN SLOW RELEASE FERTILIZER DENGAN MENGGUNAKAN POLIMER AMILUM DAN ASAM AKRILAT SERTA POLIVINIL ALKOHOL SEBAGAI PELAPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA FLUIDIZEDBED Afri Yenni; Suherman ,; Aprilina Purbasari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Slow release fertilizer bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk terhadap laju  pelepasan unsur-unsur nutrisi pupuk pada tanaman. Dalam studi ini dilakukan pembuatan slow release fertilizer dengan menggunakan asam akrilik dan polivinil alkohol (PVA) yang masing-masing dicampur dengan amilum dan Polietilen glikol  (PEG) sebagai bahan tambahan pelapis dengan menggunakan metoda fluidized bed spraying coating (FBSC). Variable yang dipelajari konsentrasi polimer  akrilik/amilum (18 %/0-2 %) dan PVA/amilum (3 %/0-2 %) sedangkan berat PEG yang ditambahkan pada masing-masing campuran adalah 1 gram dan suhu udara bed (pengeringan) (35-55 oC) terhadap kualitas produk urea yang terlapisi yakni efisiensi pelapisan, dissolution rate, persen dustiness, dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa efisiensi pelapisan urea dengan akrilik/amilum (18/2 %) pada suhu 40oC adalah 14,4 % sedangkan PVA/amilum (3/2 %) adalah 5,2 %.  Efisiensi pelapisan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi pelapis dan berkurang jika terjadi peningkatan suhu bed. Hal yang sama terjadi pada dissolution rate, dimana jika konsentrasi pelapis meningkat maka  dissolution rate  akan meningkat kebalikan terhadap suhu bed, suhu bed meningkat maka  dissolution rate  menurun. Dustiness produk meningkat dengan meningkatnya suhu  bed serta konsentrasi pelapis. Pada analisa SEM pelapis urea dengan menggunakan akrilik morfologi lebih bagus dibandingkan dengan PVA. Kata Kunci: Slow Release Fertilizer, akrilik, PVA, amilum, urea, Fluidized Bed Spray
PENGUJIAN KANDUNGAN TOTAL FENOL Kappahycus alvarezzi DENGAN METODE EKSTRAKSI ULTRASONIK DENGAN VARIASI SUHU DAN WAKTU Denni Kartika Sari; Dyah Hesti Wardhani; Aji Prasetyaningrum
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kappahycus alvarezzi atau Eucheuma cottonii merupakan salah satu penghasil antioksidan. Salah satu senyawa yang berpotensi sebagai antioksian adalah senayawa fenolik. Konsentrasi senyawa fenolik dipengaruhi oleh kondisi ekstraksinya.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama ekstraksi dan temperatur terhadap kandungan total fenolik Kappahycus alvarezzi dengan metode ekstraksi ultrasonik. Ekstraksi dilakukan dengan metode ekstraksi ulltrasonik menggunakan pelarut metanol dengan variasi waktu (1, 2, 4, 6, 8, 10 menit) dan suhu (55oC, 60oC). Semakin lama waktu ekstraksi menunjukan semakin naiknya kandungan fenolik. Akan tetapi, pada suhu 60 0 C setelah menit ke 4 mengalami penurunan kandungan total fenolik. Pada suhu 550C total fenolik yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan suhu 60 0C . Kandungan fenolik tertinggi didapatkan 556.42845 mg/L yang diperoleh pada ekstraksi selama 10 menit dengan suhu 55 oC.Kata kunci: Kappahycus alvarezzi, ultrasonik, total fenolik

Page 1 of 134 | Total Record : 1333