Bangunan bagi tembuku pengalapan merupakan salah satu bangunan bagi sadap yang digunakan pada subak. Adanya infiltrasi, evaporasi, dan bocoran pada saluran irigasi di subak menyebabkan berkurangnya debit air yang seharusnya diterima oleh petani. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui koefisien pemias pada saluran kuarter atau telabah penyahcah di subak, dan (2) untuk mendapatkan dimensi bangunan bagi sadap individual (tembuku pengalapan) yang memberi keadilan secara proporsional dengan luas lahan yang dialiri ditinjau dari aspek pemias dalam rangka untuk mendesain ulang bangunan bagi. Analisis debit riil dilakukan dengan mengukur lebar ambang dan tinggi air pada bangunan bagi dan debit seharusnya dihitung dengan menggunakan perbandingan luas lahan yang dialiri. Debit riil dan debit seharusnya digunakan untuk menentukan koefisien pemias dan koefisien pemias digunakan untuk menentukan desain lebar ambang seharusnya pada bangunan bagi. Berdasarkan hasil analisis rata-rata koefisien pemias adalah sebesar 0.024. Nilai RMSE pada tembuku pengalapan adalah 13,2 %. Disain ulang pada bangunan bagi tembuku pengalapan dengan menerapkan koefisien pemias secara teoritis menghasilkan nilai RMSE dibawah 10%. Tembuku Pengalapan is one of the dividing and tappping structure which used in subak irrigation. The infiltration, evaporation, and leakage in the subak irrigation channel can cause the decreasing discharge which should be propertly accepted by farmer. The purpose of this reasearce are: (1) to know the pemias coefisien in the quarter channel or telabah penyahcah in the subak irrigation. (2) to get the dimension of the individual dividing and tapping structure which can give proporsionally justice correspond to the area of land being flow in term of pemias aspect for redesign the dividing and tapping structure. The analysis of real discharge conducted by measured the width and high of water in the dividing and tapping structure, while the propertly discharge measure by use the area of land being flow. The real discharge were use to determine the pemias coefisien and those was used to determine the pemias width in the dividing and tapping structure. Based on the analysis result, the average of pemias coefisien was 0,024. The RMSE value in tembuku pengalapan was 13,2 %. By redisgn the tembuku pengalapan based on pemias coefisien, teoritically result the RMSE value under 10 %.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018