Status anemia, perilaku dan pengetahuan gizi serta kesehatanreproduksi merupakan mata rantai yang saling berhubungan erat. Anemiasering dialami pada perempuan yang berada pada kondisi miskin. Pada kondisi demikian kaum perempuan memutuskan untuk bekerja meskipun dengan penghasilan yang rendah dan waktu kerja panjang. Desakan ekonomi juga mendorong perempuan menempatkan pilihan menu seimbang dan beragam untuk konsumsi sehari-hari pada urutan terakhir. Hal tersebut akan memperburuk kondisi kesehatan, khususnya anemia.Buruh perempuan di pabrik merupakan salah satu komunitas yangcukup rentan terhadap permasalahan kesehatan khususnya anemia danreproduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 49 orang 55,7 % dari 88 sampel buruh perempuan berstatus anemia, sedang perilaku gizi dalam kategori baik sebanyak 47 Orang (53,4 % ) kategori kurang baik 41 orang ( 46,6 %). Pengetahuan gizi kategori sedang dan kurang 52 orang ( 59,1 %), katagori baik 36 orang ( 40,9 %). Perilaku kesehatan reproduksi dalam kategori baik 51 orang (58 %) dan kurang baik 37 orang (42 %). Pengetahuan kesehatan reproduksi kategori sedang dan kurang 45 orang (48, 9 %) berpengetahuan baik ada 43 orang (46,7 %).Data tersebut menunjukkan bahwa buruh perempuan cukup rentanterhadap permasalahan kesehatan. Status anemia yang berkelanjutan tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan kesehatan reproduksi.Kata kunci: status anemia., pengetahuan dan perilaku gizi, kesehatanreproduksi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2008