Pendirian candi di Indonesia khususnya Jawa sebagian besar masih dalam keadaan ââ¬Ëkelabuââ¬â¢, hal ini disebabkan terbatasnya data arkeologis yang terkait dengan pendirian dan tata bangun candi. Data lama dan pendapat sebagian besar masyarakat mengatakan bahwa candi adalah makam raja dan kerabatnya, ternyata hal ini tidak benar. Negarakertagama sebagai data arkelogis menduduki urutan kedua (bahkan bisa pertama) tingkat validitasnya bila dikorek datanya terkait dengan tata cara pendiriancandi, maka akan menggambarkan tata cara pendirian candi yaitu pada peristiwa Sradha Agung Sri Rajapatni. Di samping menggunakan kitab Negarakertagama tata cara pendirian candi ini akan didasarkan pula pada data-data lain sebagai acuan pembahasan. Data lain yang digunakan sebagai acuan misalnya seni bangun/arsitektur candi, bahasa rupa relief candi, hasil kajian ikonografis, dan lain-lain. Berdasarkan datadata tersebut terlihat bahwa pendirian candi di Jawa sangat memperhatikan hubungan keselarasan, keserasian, keseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos yang didasarkan atas sistem religi Hindu. Dengan kata lain, pendirian candi saat itu sangat kosmologis, yang jarang dijumpai pada konsep pembangunan gedung di masa sekarang ini.àKata kunci: Negarakertagama, kosmologi, makrokosmos, mikrokosmos, candi, master plan candi. à
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2005