Mengembangkan suatu  produk  dengan merek  yang sama sekali  baru  semakin mahal dan  tidak  menjamin  keberhasilannya.  Dengan  tingginya  biaya  iklan,  meningkatnya persaingan  dan meledaknya jumlah  media  massa terutama  televisi dan media cetak, semakin sulit bagi suatu merek baru untuk terdengar di pasar. Sa/ah satu alternatif yang menjanjikan  untuk  mengatasi  ha/ tersebut adalah  dengan melakukan ekstensi merek (brand  extension).  Sebagai  akibatnya,  pada  saat  ini  semakin  banyak  perusahaan  · memanfaatkan  merek  yang  sudah  mereka  miliki  yaitu  dengan  melakukan  ekstensi merek.  Meskipun ekstensi merek ini merupakan suatu strategi yang menguntungkan dan meningkatkan  kemungkinan  sukses  dari  suatu  produk,  akan  tetapi  strategi  ini  juga mengandung  risiko  kegagalan.  Hingga  saat  ini,  masalah  ekstensi  merek  ini  masih mengundang   banyak  pertanyaan.   Dimana   Ekstensi   merek   selain   men1anjikan keberhasilan, juga mempunyai peluang  untuk gaga/ dan bahkan bisa  mengakibatkan efek negatif pada merek induknya. Hingga saat int, masih  banyak ekstensi merek yang mengalami  kegagalan  dan  masih  be/um jelas  bagaimana  cara  untuk  meningkatkan kesuksesan dari ekstensi merek.  Erdem (1998)  menginginkan penelitian  lanjutan  untuk mengetahui  bagaimana  pengaruh  dari  iklan  merek  induk  (parent  brand)  terhadap persepsi  kualitas  merek  ekstensi  (extended  brand).  Penelitian  ini  berusaha  untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi kualitas merek ekstensi serta pengaruhnya terhadap  minat  l:!eli  merek  ekstensi.  Dalam  penelitian  ini diperoleh  hasil bahwa persepsi  kualitas  produk  dalam  iklan merek  induk dan kredibilitas  perusahaan berpengaruh  positif terhadap  persepsi kualitas  merek  ekstensi.  Selanjutnya  didapatkan hubungan yang positif antara persepsi kualitas merek ekstensi dengan minat beli merek . ekstensi.
Copyrights © 2004