Linguistika
Vol 19 (2012): March 2012

BENTUK KEMASAN WACANA KRITIK SOSIAL PERTUNJUKAN WAYANG KULIT CENK BLONK LAKON DIAH GAGAR MAYANG

I Nyoman Suwija (IKIP PGRI BALI)



Article Info

Publish Date
01 Mar 2012

Abstract

Pada sekitar tahun 1990-an mulai terkenal nama sebuah pertunjukan wayang kulit Cénk Blonk yang digagas oleh I Wayan Nardayana, dalang muda dari Desa Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Dia berhasil membuat wayang kulit Bali diminati kembali oleh penontonnya akibat kepiawaiannya melakukan inovasi dalam teatrikal pertunjukannya dan juga dalam menata wacana lelucon yang dapat menghibur serta penuh dengan tuntunan dan kritik sosial. Sampai saat ini wayang Cénk Blonk masih sangat eksis dan laris di Bali dengan bayaran pementasan yang cukup tinggi dan setiap pementasannya selalu dipadati penonton. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mendeskripsikan, bagaimana sang dalang mengemas wacana kritik sosial dalam pementasannya, khususnya dalam pementasan Lakon Diah Gagar Mayang yang merupakan lakon terlaris pada puncak kejayaannya. Berdasarkan pengamatan yang cermat terhadap wacana-wacana kritik sosial yang dikomunikasikan terutama lewat tokoh-tokoh punakawannya, dapat diketahui bahwa wacana kritik sosial dikemas dalam bentuk (1) perumpamaan, (2) plesetan berbentuk singkatan, dan (3) berbentuk paribasa Bali (sesenggakan, sloka, bebladbadan).

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

linguistika

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

The linguistic journal as a vehicle for the development of the linguistic horizon is published by the Linguistics Master Program (S2) Linguistics and Doctoral Program of Udayana University Graduate Program. The publication of this journal in 1994, led by the Chairman and Secretary of Master Program ...