Tulisan ini membahas tentang signifikan sinarator dalam penceritaan suatut eksnarasi dan mendiskusikan persamaan dan perbedaan peran narrator yang ada dalam narasi fiksi dan film. Tujuan utamanya untuk mengetahui se-berapa penting peran narrator dalam suatu narasi dan apa saja efek-efek yang bias mucul dari keunikan masing-masing cara penceritaannya. Teori-teori yang digunakan sebagai landasan termasuk di dalamnya adalah teori tentang narasi dan fokalisasi menurut Gennette (1980), Toolan (2001) dan Jahn (2007), serta teori analisis fiksi dan film menurut Chatman (1980), Bordwel (1985) dan Kroeber (2006). Hasilnya menunjukkan bahwa narrator adalah bagian tak terpisahkan dari suatu teks narasi karena tanpa adanya narrator maka tidak mungkin ada cerita. Namun, narrator dapat dikatakan tidak ada dalam narasi film. Yang ada dalam narasi film bukanlah narator, melainkan sejumlah omniscient dan omnipresent focalizers yang berperan sebagai ?invis-ible observers? dan tidak bercerita. Narator dalam fiksi lebih menekankan pa-da property linguistik yang mampu merangsang kebebasan berfantasi secara imajinatif, sedangkan focalizer dalam film pada representasi audio-visual yang menyuguhkan gambarannya tadi depan mata.
Copyrights © 2013