ABSTRAKKepala suku Mairasi merupakan seorang tokoh pemimpin informalyang ada di Distrik Mairasi, mempunyai kewenangan secara adat untukmengatur ketentraman dan ketertiban masyarakat lebih khusus suku mairasi,sesuai dengan pengamatan peneliti, peran kepala suku untuk mendamaikankonflik yang terjadi dirasa masih belum maksimal, hal ini dapat diindikasikandengan berlarut-larutnya konflik yang terjadi di masyarakat, konflik yangdimaksud disini merupakan konflik yang terjadi antar internal anggota suku,bahkan konflik dengan anggota suku lainnya.Penyebab konflik biasanya berawal dari hal-hal yang kecil sepertiapabila ada anggota suku yang pergi untuk berburu biasanya terjadiperselisihan antar anggota suku tersebut terkait siapa yang berhak atasdaerah/wilayah perburuan, apabila salah satu anggota suku mengklaimbahwa daerah/wilayah perburuan tersebut adalah miliknya, dan anggota sukuyang lainnya mendapatkan hewan perburuannya, maka dari situlah seringterjadi konflik, hal lainnya adalah konflik dalam internal suku yaitu tentangpergaulan muda-mudi, dimana ada yang saling jatuh cinta namun tidakmendapat persetujuan dari orang tua dari masing-masing pihak, maupun darisatu pihak, perselisihan kecil ini sering dibawa kepada kepala suku untukmendapat penyelesaian/solusi, namun sering kali keputusan yang dibuat olehkepala suku berujung kepada hal-hal yang menonjolkan prinsip kekuatan/aduotot siapa yang lebih kuat maka dialah yang berhak, hal ini mengakibatkankonflik terjadi secara berkepanjangan, karena sudah terdapat unsur dendambagi anggota suku yang bertikai apalagi apabila sudah ada sampai yangterluka.Dalam mengatasi masalah tersebut, biasanya Kepala Suku akanberusaha agar hambatan-hambatan yang ada dapat diselesaikan yaknidengan cara melakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang bersengketasehingga sengketa dapat terselesaikan dengan cepat dan tidak melebar kehalhallainnya, dalam penyelesaian sengketa tanah ulayat Kepala Suku harusbertindak bijaksana dalam mengambil keputusan sehingga pihak-pihak yangbersengketa merasa puas dengan keputusan yang ada, dalam menentukan jurupenengah harus betul-betul orang yang dipercayakan.Kata Kunci : Peran Kepala Suku, Konflik Pertanahan
Copyrights © 2016