Pendidikan Dasar
Vol 12, No 1 (2012)

ESENSI FAKTOR SOSIAL EKONOMI KELUARGA PADA ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT PENDIDIKAN DASAR

Sumadi, (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Feb 2012

Abstract

Abstract; Since 1994 the government has implemented the nine-year learning obligation saying that those  aging from 7 to 15 are obliged to follow primary education and that parents are to provide it. However there are still still problems of drop outs. This descriptive research has families having school aged dropouts as the population, the sample of which comprises 100. The obtained data are analysed using percentage and cross-table analysis.The findings concerning the small number of dropouts are related to 1) better economic condition; 2) parents’positive perception toward education; 3) well-educated parents; 4) small number of children in the family and 5) distance between schools and houses. Abstrak; Sejak tahun 1994 pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun, bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan orang tua berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Namun demikian hingga sekarang masih banyak anak putus sekolah pada usia wajib belajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi seluruh kepala keluarga yang memiliki anak putus sekolah usia wajib belajar, adapun sampel penelitian adalah 100 kepala keluarga. Teknik analisis data adalah kuantitatif sederhana yaitu menggunakan persentase dan analisis tabel silang. Kesimpulan: (1) Semakin tinggi keadaan ekonomi keluarga maka semakin rendah jumlah anak yang putus sekolah. (2) Semakin positif persepsi orang tua terhadap pendidikan, maka akan semakin sedikit jumlah anak yang putus sekolah. (3) Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua terhadap pendidikan, maka akan semakin rendah jumlah anak yang putus sekolah. (4) Semakin sedikit jumlah anak dalam keluarga, maka akan semakin sedikit jumlah anak yang putus sekolah. (5) Semakin dekat jarak tempat tinggal anak ke sekolah, maka akan semakin rendah jumlah anak yang putus sekolah.

Copyrights © 2012