Baja ASTM A572 Grade 50 merupakan baja paduan rendah yang banyak digunakan pada berbagai struktur.Proses penyambungan dalam pembuatan struktur ini menggunakan las busur rendam (submerged arc weld) karenatingkat efisiensi dan kehandalan yang tinggi. Kelemahan dari proses pengelasan ini adalah adanya tegangan sisa tarikakibat proses pengelasan yang dapat mengakibatkan sambungan las mengalami patah fatik. Penelitian ini bertujuanuntuk mempelajari pengaruh kecepatan pemanasan pascapengelasan (PWHT) menggunakan flame heating terhadaplaju perambatan retak fatik sambungan las busur rendam baja ASTM A572 Grade 50.Proses pengelasan busur rendam menggunakan heat input sebesar 1,5 kJ/mm dengan ketebalan pelat materiallogam induk 10 mm. Pemanasan pasca pengelasan dilakukan dengan jarak 3,75 mm simeteri dari pusat las denganvariasi kecepatan translasi 10,9; 4; 2,8; and 1,6 mm/s. Pengujian fatik dilakukan menggunakan stress level 20% daritegangan luluh, R = 0,1, dan frekuensi 11 Hz.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PWHT menggunakan flame heating yang digerakkan dengan kecepatan2,8 mm/s menaikkan umur fatik hingga 230 % dibandingkan dengan material tanpa perlakuan panas. Nilai konstanta Adan n dari persamaan Paris didapat 1,77 E-16 dan 5,9853
Copyrights © 2007