Abu terbang (Fly ash) berasal dari proses pembakaran batu bara yang terbawa ke atas dan tertampung pada alat pengumpul, sedangkan abu dasar berasal dari proses pembakaran abu bara yang jatuh dan terkumpul diatas tungku pembakaran (Furnance). Ciri-ciri abu terbang itu berwarna coklat dan hitam, butirannya sangat halus. Di Indonesia abu terbang muncul dari PLTU Paiton (Jawa Timur), PLTU Suralaya (Banten) dan PLTU Bukit Tinggi (Sumatera). Untuk PLTU Paiton pada tahun 1996 menghasilkan abu terbang sebesar 1 juta ton per tahun. Pada tahun 2000 menghasilkan abu terbang sebanyak 1,66 juta ton, lima tahun selanjutnya diperkirakan akan mencapai 2 juta ton. Abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah komponen bangunan yang menggunakan semen, oleh karena itu perlu upaya pemanfaatan abu terbang, yang dalam penelitian ini dimanfaatkan sebagai bahan campuran pada pembuatan batako, guna meningkatkan mutu batako.Penelitian abu terbang (Fly ash) ini mengunakan benda uji batako dengan perbandingan berat komposisi 1PC:5PS (sebagai kontrol) dan dengan variasi penambahan abu terbang sebesar 5 %, 10 %, 15 %, dan 20 % dari berat semen yang dipakai. Setiap komposisi dibuat 10 buah benda uji dan pengujian dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari dalam kondisi terawat.Dari komposisi Batako 1 sampai 4 masuk mutu HB 50 (sudah memenuhi syarat untuk kontruksi), sedangkan pada komposisi ke 5 masuk mutu HB 30 (sebagai pasangan dinding pengisi). Jumlah abu terbang yang ideal untuk menjadi bahan pengikat menyempurnakan reaksi pada komposisi batako adalah sebesar 10%.
Fly ash are impact from tilery process which brought upward and accomodated at equipment , while elementary ash are impact from combustion process of falling embers ash and collected to combustion stove , its color are black and brown, its prilled is very smooth. In Indonesia fly ash are waste from PLTU Paiton (East Java), PLTU SURALAYA (Banten) and PLTU Bukit Tinggi (Sumatra). For PLTU PAITON in the year 1996 yielding fly ash equal to 1 million tons per year. In the year 2000 yielding fly ash 1,66 million tons, while in the five year estimated will reach 2 million tons.Fly ash can be exploited as component of adding building component using cement, for the reason need to strive fly ash exploiting, which in this research exploited as component of mixture at making concrete block (batako), to increase quality of batako.Fly ash research (Fly ash) applied specimen batako with comparison of composition weight 1PC:5PS (as control) and addition of fly ash equal to 5 %, 10 %, 15 %, and 20 % from cement weight used. Every composition consisted of 10 fruit of specimen and examination is done after specimen through treatment and age 28 days.From composition Batako 1 until 4 admission quality of HB 50 (have been up to standard for construction), while at composition to 5 admission quality of HB 30 (as wall couple only). Number of ideal fly ashs to be fixative makes perfect reaction at composition batako is equal to 10%.
Copyrights © 2008