Interaksi Online
Vol 2, No 2: April 2014

Co-Creation dengan Komunitas Bike to Work Indonesia Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Polygon

Muhamy Akbar Iedani (Unknown)
Djoko Setyabudi (Unknown)
Nurist Surraya Ulfa (Unknown)
Tandiyo Pradekso (Unknown)
Eka Ardianto (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Apr 2014

Abstract

Konsumen yang aktif berkomunitas memiliki kecenderungan untuk secara aktif mencari informasi, membagikannya, serta saling mempengaruhi antar anggota komunitas. Selain itu konsumen yang saling terhubung secara aktif meningkatkan nilai produk yang mereka konsumsi, sehingga perusahaan harus memberikan ruang gerak lebih luas bagi komunitas dalam proses penciptaan ide, aktifitas promosi, merek, atau produk bersama mereka dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen, mengurangi resiko kegagalan produk, mengurangi biaya promosi, dan menjaga stabilitas keuangan perusahaanatau yang disebut dengan istilah co-creationseperti yang dilakukan oleh produsen sepeda Polygo n dan komunitas Bike to Work Indonesia. Kolaborasi yang dilakukan Polygon dan Bike to Work merupakan salah satu contoh impelementasi strategi co-creationdengan pendekatan penciptaan produk. Tujuan penelitian iniadalah untuk mendeskripsikan implementasi co-creationsebagai strategi komunikasi pemasaran Polygon dengan komunitas Bike to Work Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsep Consumunity Marketing (Ardianto dan Soehadi, 2013), Brand Co-creation(Hatch dan Schultz, 2010), DART Model in Co-creation(Prahalad dan Ramaswamy, 2004), Co-creationof Value (Ardianto dan Soehadi, 2013), dan Engagement in Co-creation(Smith dan Zook, 2011). Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi partisipan serta analisis data menggunakan grounded theoryHasil penelitian menunjukkan bahwa engagementmerupakan langkah awal dalam melakukan co-creationsekaligus sebagai faktor utama dalam proses tersebut. Faktor pendukung co-creationberupa kesamaan nilai dan pesan, adanya dialog, transparansi, akses, dan pengelolaan resiko. Proses co-creationharus berlanjut pada proses co-communicationuntuk mengkomunikasikan hasil co-creationkepada khalayak luas (pasar) sehingga tujuan dari co-creationdapat tercapai. Semua proses awal co-creationhingga keberlangsungannya tersaji dalam model co-creation. Kata kunci: komunikasi pemasaran, konsumen, komunitas, engagement, co-creation

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

interaksi-online

Publisher

Subject

Library & Information Science Social Sciences

Description

Jurnal Interaksi Online adalah jurnal yang memuat karya ilmiah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undip. Interaksi Online menerima artikel-artikel yang berfokus pada topik yang ada dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi dan Ilmu ...