Latar Belakang: Kelainan refraksi adalah masalah yang sering terjadi pada penglihatan anak yang mudah didiagnosis , diukur dan dikoreksi dengan pemakaian kacamata untuk mendapatkan penglihatan yang normal. Namun pemakaian kacamata koreksi masih rendah yaitu sebesar 12,5% dari kebutuhan dan pemakaian kacamatanya tidak teratur.Tujuan: Mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pemakaian kacamata pada anak sekolahMetode:Penelitian obeservasional analitik pendekatan cross-sectional. Sampel yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa sekolah dasar di wilayah Kota Semarang yang memakai kacamata akibat kelainan refraksi yang memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak terdapat kriteria eksklusi dengan metode consecutive sampling. Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pemakaian kacamata pada anak dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil: Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 44 siswa sekolah dasar kelas 4 sampai 6, 22 responden (50%) tidak patuh memakai kacamata. Hasil analisis uji hubungan didapatkan hubungan yang signifikan antara motivasi (p=0,015) dan tingkat pengetahuan orang tua (p=0,012) dengan kepatuhan pemakaian kacamata pada anak sekolah. Sedangkan hasil analisis uji hubungan antara jenis kelamin (p=0,728), status refraksi (p=0,593) dan tingkat pengetahuan anak (p=0,595) dengan kepatuhan pemakaian kacamata pada anak sekolah didapatkan hubungan yang tidak signifikanSimpulan: Terdapat hubungan antara motivasi dan tingkat pengetahuan orang tua dengan kepatuhan pemakaian kacamata pada anak sekolah. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, status refraksi dan tingkat pengetahuan anak dengan kepatuhan pemakaian kacamata pada anak sekolah.
Copyrights © 2018