Sabun cuci batangan yang dihasilkan oleh Kilang Sabun Sinar Morawa hanya berwarna hijau dengan bentuk persegi. Fakta bahwa konsumen mengiginkan variasi warna dan bentuk sabun cuci batangan maka perlu dilakukan studi untuk menentukan pengaruh stimulan warna dan bentuk terhadap kecendrungan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan. Objek dalam penelitian ini adalah sejumlah siswa di SD Swasta Teladan (anak usia 6-7 tahun). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dengan memberikan prototype produk dengan warna (merah, hijau, biru) dan bentuk (bear, circle, star) sebagai variabel yang dimanipulasi. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ANAVA dengan persamaan Yijr=m+Mi+Nj+MNij+eijr dimana M menunjukkan warna dan N menunjukkan bentuk. Hasil Perhitungan ANAVA menunjukkan bahwa faktor warna dan bentuk dari sabun cuci batangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan. Selain itu, juga terjadi inkonsistensi yang dapat dilihat dari perubahan jumlah pemilihan warna dan bentuk serta pemakaian sabun cuci batangan. Dari data yang diperoleh menunjukkan hasil bahwa warna dan bentuk yang dominan dipilih dan dipakai oleh responden adalah warna merah dan bentuk bear. Uji konsumtif dari responden menunjukkan adanya penurunan jumlah penggunaan sabun pada sesi kedua untuk warna merah (69-62 gr), hijau (41-37gr), biru (67-59 gr) dan bentuk bear (89-81 gr), circle (29-25gr), star (59-52gr).
Copyrights © 2013