Abadi Ginting
Universitas Sumatera Utara (USU)

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH STIMULAN WARNA DAN BENTUK TERHADAP KECENDRUNGAN PEMILIHAN PRODUK SABUN CUCI BATANGAN Okdivina Sitepu; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.133 KB)

Abstract

Sabun cuci batangan  yang dihasilkan oleh Kilang Sabun Sinar Morawa hanya berwarna hijau dengan bentuk persegi. Fakta bahwa konsumen mengiginkan variasi warna dan bentuk sabun cuci batangan maka perlu  dilakukan studi untuk menentukan pengaruh stimulan warna dan bentuk terhadap kecendrungan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan.  Objek dalam penelitian ini adalah sejumlah siswa di SD Swasta Teladan (anak usia 6-7 tahun). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dengan memberikan  prototype produk dengan warna (merah, hijau, biru)  dan bentuk  (bear, circle, star) sebagai variabel yang dimanipulasi. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ANAVA dengan persamaan Yijr=m+Mi+Nj+MNij+eijr dimana M menunjukkan warna dan N menunjukkan bentuk. Hasil Perhitungan ANAVA menunjukkan bahwa faktor warna dan bentuk dari sabun cuci batangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan. Selain itu, juga terjadi inkonsistensi yang dapat dilihat dari perubahan jumlah pemilihan warna dan bentuk serta pemakaian sabun cuci batangan. Dari data yang diperoleh menunjukkan  hasil bahwa warna dan bentuk yang dominan dipilih dan dipakai oleh responden adalah warna merah dan bentuk bear. Uji konsumtif dari responden menunjukkan adanya penurunan jumlah penggunaan sabun pada sesi kedua untuk warna merah (69-62 gr), hijau (41-37gr), biru (67-59 gr) dan bentuk bear (89-81 gr), circle (29-25gr), star (59-52gr).
OPTIMISASI JUMLAH PRODUKSI CPO DENGAN BIAYA MINIMUM MELALUI PENDEKATAN LINEAR PROGRAMMING DI PT “XYZ” Antonius Sianturi; Abadi Ginting; Ukurta Tarigan
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.073 KB)

Abstract

Keputusan strategis dan taktis dibutuhkan oleh PT XYZ untuk meminimisasi total biaya produksi CPO (Crude Palm Oil). Dalam meminimisasi total biaya produksi CPO, PT XYZ mempunyai kendala. Kendala tersebut adalah ketersediaan TBS (Tandan Buah Segar), jumlah produksi CPO, jumlah persediaan CPO, jumlah tenaga kerja dan jumlah alat transportasi TBS. Kendala ketersediaan TBS menyebabkan model sulit diselesaikan karena tidak memenuhi prinsip additivity pada linear programming. Oleh karena itu, pendekatan linear programming relaksasi digunakan pada masalah ini. Relaksasi dilakukan dengan menghapus kendala yang menyebabkan model sulit diselesaikan. Model diselesaikan dengan menggunakan lima metode dalam linear programming. Metode tersebut adalah metode BIG-M, 2-phased, revised simplex, integer programming, dan dual problem. Salah satu dari lima metode ini, yaitu metode revised simplex memberikan hasil yang optimal dalam jumlah iterasi dan waktu penyelesaian. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software POM karena mempunyai tampilan iterasi yang detail. Hasil perhitungan menunjukan jumlah total biaya minimum produksi sebesar Rp 114,258,100,000 dan jumlah produksi CPO sebesar 14763 ton
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE 360 DEGREE FEEDBACK PADA HOTEL XYZ MEDAN Eka Fachrizal; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.279 KB)

Abstract

Hotel XYZ sebagai salah satu perusahaan di bidang pelayanan (jasa) memiliki tujuh departemen. Setiap departemen dipimpin oleh Head of Department (HOD) yang memegang peranan penting pada kegiatan operasional perusahaan. Syarat fungsi HOD perlu dipertahankan sebagai suatu kesetaraan fungsi terhadap organisasi. Sejak perusahaan didirikan, penilaian kinerja karyawan masih dilakukan secara tradisional (atasan menilai bawahan) serta belum ada standar penilaian pada perusahaan. Kelemahan dari penilaian ini adalah hasil penilaian yang dianggap kurang objektif dan kurang akurat karena tidak melibatkan penilaian kinerja dari rekan kerja dan bawahan. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan Metode 360-Degree Feedback. Metode ini merupakan metode penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan berbagai sumber penilai yang terdiri dari atasan, rekan kerja, bawahan dan diri sendiri (Head of Department) yang mana akan menghasilkan gap penilaian antara orang lain dan diri sendiri sebagai dasar untuk perbaikan dan pengembangan serta identifikasi kelebihan dan kelemahan karyawan. Perbaikan dijadikan sebagai faktor koreksi terhadap kompetensi karyawan sebagai dasar untuk penilaian spesifikasi jabatan. Variabel kompetensi yang digunakan pada penelitian ini adalah keterampilan, pengetahuan dan gaya kepribadian. Hasil penelitian ini menunjukkan penilaian kepada 7 orang HOD terhadap ketiga variabel kompetensi hampir secara keseluruhan hasil penilaian orang lain lebih kecil dibandingkan penilaian diri sendiri
EVALUASI JADWAL PERAWATAN MESIN DENGAN PENDEKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MELAKUKAN PERBAIKAN PERAWATAN DENGAN METODE RISK BASED MAINTENANCE PADA PT XYZ Fitri Matilda Siahaan; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.775 KB)

Abstract

. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi pakan ternak. Batch line flow dipilih sebagai strategi desain proses manufacturing sehingga aliran produksi bersifat sekuensial. Kegagalan mesin produksi dalam sekuensial akan mengakibatkan delay bahkan dapat menjadi stagnan, sehingga perencanaan perawatan merupakan langkah awal yang dibutuhkan agar aliran produksi dalam sekuensial tetap dalam keadaan baik. PT XYZ dalam penanganan perawatan hanya memilih corrective action, sehingga kerusakan akan mengakibatkan downtime dan resiko akibat kerusakan mesin yang tinggi (hasil perhitungan OEE diperoleh nilai dibawah 85%). Metode risk based maintenance digunakan sebagai langkah untuk mendapatkan interval preventive maintenance sebagai upaya perbaikan. Program preventive diterapkan pada komponen mesin kritis mesin grinder, yaitu Beater I, Beater II, screen 6 mm, dan screen 3 mm. Hasil yang diperoleh berupa jadwal preventive maintenance yang memberikan penurunan resiko pada Beater I dari 10.31% menjadi 1.81% dan untuk Beater II dari 10.50% menjadi 2.01%, sedangkan untuk nilai OEE, terjadi kenaikan rata-rata nilai sebesar 5%.
USULAN PENJADWALAN JAM KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR OPERATOR DI PT. XYZ Doly Hikmatyar Nasution; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.862 KB)

Abstract

PT XYZ adalah salah satu perusahaan penyedia pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bongkar muat peti kemas. Volume pekerjaan di perusahaan cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu sehingga diperlukan cara untuk penyesuaian kapasitas kerja. Langkah penyesuaian harus dipertimbangkan agar stagnasi (kemacetan) dapat dihindari. Salah satu cara yang efektif adalah dengan diberlakukannya sistem lembur dan pemberian upah lembur kepada operator. Metode yang dipakai adalah model statistik yaitu skewnees dan kurtosis dan beberapa metode peramalan yaitu metode Single Moving Average (SMA), Double Moving Average (DMA), Single Exponential Smoothing (SES), dan Double Exponential Smoothing DES). Metode ini dipilih karena pola data sesuai dengan jenis metode peramalan yaitu Classic Non-Seasonal Forecasting Methods. Dari sejumlah pola, metode peramalan terpilih adalah metode dengan nilai error terkecil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode peramalan dengan nilai MAPE 0,217725079 sebagai metode peramalan terbaik. Rumus metode SES adalah Ft-1 = αXt + (1-α)Ft. Metode SES adalah suatu metode peramalan dengan parameter α (alpha) yang nilainya berkisar antara 0 sampai 1. Penentuan konstanta α dilihat dari pola historis data aktual. Karena pola historis data aktual relatif stabil, maka dipilih nilai α mendekati 0 yaitu 0,3. Hasil peramalan selanjutnya dijadikan input penentuan jam kerja lembur operator. Penentuan upah kerja lembur operator disesuaikan dengan jumlah jam kerja lembur dan hari-hari libur nasional.
PENILAIAN KINERJA DI DIVISI PELAYANAN TERMINAL UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN ORGANISASI DI PT. PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN Amirul Haji; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.352 KB)

Abstract

PT Pelabuhan Indonesia I merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan bertujuan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat maka kebutuhan akan tingkat kinerja yang tinggi dari setiap karyawan merupakan hal yang mutlak bagi PT. Pelabuhan Indonesia I. Berdasarkan hasil penilaian persentase kompetensi dan produktivitas yang telah ada, persentase realisasi yang dicapai lebih kecil dari angka target yang ditetapkan oleh perusahaan. kesenjangan ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan belum maksimal dan perlu adanya penilaian kinerja lebih lanjut. Penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi hasil kerja dari seorang karyawan secara sistematis yang berhubungan dengan jabatannya dan potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan. Penilaian kinerja ini diharapkan dapat menjadi umpan balik bagi karyawan tersebut tentang prestasi kerjanya selama ini dan mengembangkan kemampuannya lebih lanjut. Penilaian kinerja  bertujuan untuk akan meningkatkan prestasi organisasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner, software SPSS 17.0 dan Matlab sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada level top manajemen, Manajer pelayanan terminal memiliki penilaian kinerja tertinggi dengan nilai eigen 2.1903. Pada level middle manajemen, Supervisor Pelayanan Operasi Senior memiliki penilaian kinerja tertinggi dengan nilai eigen 2.7424. Pada level lower manajemen, penilaian kinerja tertinggi adalah Pelaksana Perencanaan & Pengendalian Operasi Senior dengan nilai eigen 2.6141. Jabatan Asisten Manajer Pelayanan Operasi dan Jabatan Pelaksana Pelayanan Operasi Senior merupakan jabatan yang memiliki penilaian kinerja yang sangat rendah sehingga memerlukan evaluasi lebih lanjut. Hal ini dapat dilihat dari nilai eigen kedua jabatan yang bernilai negatif, masing-masing yaitu -0.0005 dan -0.0002