PT. RXZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya di bagian infrastruktur. Salah satu faktor produksi yang harus dioptimalkan penggunaannya seperti yang terjadi pada PT. RXZ yaitu mesin produksi. Dewasa ini mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi harus mampu beroperasi dengan optimal. PT. RXZ menggunakan konsep breakdown maintenance yaitu melakukan perawatan setelah mesin mengalami kerusakan. Metode tersebut mengeluarkan biaya perbaikan yang sangat besar karena harus mengganti komponen yang rusak dengan komponen yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan konsep breakdown maintenance yang digunakan oleh perusahaan dengan konsep preventive maintenance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah preventive maintenance dengan pendekatan Modularity Design. Modularity Design berfungsi untuk mengelompokkan elemen-elemen mesin sesuai dengan urutan proses perbaikan mesin. Pemakaian konsep ini dapat menekan biaya produksi dan proses perbaikan lebih sederhana. Hasil yang didapatkan adalah biaya perawatan mesin dengan menggunakan preventive modularity maintenance menghasilkan total biaya perawatan yang lebih kecil yaitu sebesar Rp 49.902.964 dibandingkan dengan biaya perawatan breakdown yang total biaya perawatannya mencapai Rp 55.071.518. Persentase perbandingan modularity design lebih kecil 9,38% dari breakdown maintenance sehingga metode ini tepat digunakan oleh perusahaan.
Copyrights © 2013