Para pembuat kebijakan perlu mempertimbangkanbanyak faktor untuk membuat kebijakan sistemkesehatan (misalnya, hambatan kelembagaan, konflikkepentintangn para pemangku kepentingankepentinganyang dipengaruhi oleh suatu kebijakan,dan nilai-nilai serta preferensi publik), namun hasilpenelitian empiris juga dapat membantu. Hasil penelitianempiris dapat menyediakan dukungan buktiatas apa yang efisien dan efektif dan apa yang tidakefisien dan tidak efektif serta strategi apa yang direkomendasikanuntuk mengatasinya. Dengan katalain, hasil penelitian empiris akan memberitahu merekauntuk memperkuat atau memperbaiki secaraterus menerus upaya reformasi sistem kesehatanagar mencapati efektivitas dan efisiensi program,layanan, dan obat-obatan secara optimal untuk masyarakattarget yang membutuhkan. Harapannya,kebijakan yang dihasilkan dengan mendapatmasukan dari penelitian empiris akan merupakankebijakan berbasis bukti.Oleh karena itu, para pembuat kebijakan danpara stakeholder memerlukan akses langsung keberbagai jenis penelitian empiris untuk mengambilkeputusan berdasarkan informasi yang lengkap tentangberbagai pertanyaan dan masalah yang merekamiliki mengenai sistem kesehatan, tata kelola danstrategi implementasi. Di lain pihak, para penelitikebijakan dan lembaga penelitian perlu mendukungdan mengupayakan penggunaan hasil penelitianempiris pada tingkat masyarakat, penyedia, organisasi,dan pembuat kebijakan. Namun, adanya hasilpenelitian empiris dan adanya akses terhadap hasilpenelitian empiris tidak serta merta menjawab kebutuhanpara pengambil kebijakan. Ketepatan waktudari hasil penelitian adalah salah satu dari dua faktoryang penting. Para peneliti dan lembaga penelitianperlu secara sistematis mengidentifikasi gap didalam pengetahuan dan literature tentang sistemkesehatan kemudian melakukan serta menghasilkanmasukan penelitian baru sesuai dengan konteksnyadan tepat waktu.Faktor kedua yang juga penting adalah: parapembuat kebijakan akan menilai seberapa banyakkepercayaan dapat mereka tempatkan terhadapkualitas dari penelitian tersebut, local applicabilitynya,serta nilai tambah (value added) dari hasil penelitiantersebut dibanding penelitian-penelitian sejenislain atau sebelumnya.Dengan demikian, upaya lebih besar harus diarahkanpada beberapa prioritas untuk meningkatkankegunaan dari penelitian tentang sistem kesehatandan dukungan yang diperlukan oleh para pembuatkebijakan dan para pemangku kepentingan. Pertama,ada kebutuhan untuk mendukung upaya-upayasistematis untuk melakukan penelitian kontekstualyang tepat waktu secara teratur. Kedua, perlunyaupaya advokasi hasil penelitian empiris untukmemastikan bahwa para pembuat kebijakan dan parastakeholder memiliki akses ke terbaru terhadap hasilpenelitian empiris. Ketiga, ada kebutuhan untuk meningkatkankualitas dari penelitian itu sendiri. Terakhir,ada kebutuhan untuk ketersediaan serangkaianberbagai topik-topik yang berhubungan dengantata kelola, keuangan dan pelayanan di dalam sistemkesehatan termasuk topik-topik yang selama ini masihkurang âdisentuhâ misalnya pelayanan long termcare, geriatric, dsb, serta strategi implementasi yangdapat mendukung perubahan dalam sistemkesehatan.Sepanjang tahun 2012-2013 ini, Pusat Kebijakandan Manajemen Kesehatan telah melangsungkanpelatihan berbasis web bagi para peneliti kebijakankesehatan. Penelitian telah berlangsung untuk beberapaangkatan. Pelatihan mencakup pengenalanterhadap konsep penelitian kebijakan, perspektif penelitiankebijakan, serta advokasi hasil penelitiankebijakan. Dari setiap angkatan yang mengikuti pelatihanini, telah dipilih lima peserta yang mendapatkandukungan dana untuk melakukan penelitiankebijakan sesuai proposal yang disusunnya. Parapemenang kemudian disaring lagi untuk menentukansiapa yang memperoleh beasiswa untuk mempresentasikanhasil penelitiannya di Forum NasionalIV Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia di Kupangpada bulan September 2013. Namun, bagi yangbelum terpilih untuk melakukan presentasi, tetap diberisarana untuk mendiseminasikan hasil penelitianmereka yaitu melalui edisi JKKI kali ini dan edisiberikutnya.Walau pun masih jauh dari sempurna, namunini merupakan sebagian kecil dari sumbangsih untukmenjawab empat tantangan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan cara (1) mendukung dilakukannyapenelitian kontekstual yang tepat waktu, (2) menyediakansarana untuk diseminasi dan advokasihasil penelitian kebijakan, (3) berupaya meningkatkankualitas penelitian kebijakan, dan (4) memastikantersedianya berbagai ragam topik penelitiankebijakan. Semoga terselenggaranya kegiatan inimendorong dan memotivasi para peneliti kebijakandan lembaga penelitian kesehatan untuk terus memperjuangkanupaya perbaikan sistem kesehatan.Selamat membaca.
Copyrights © 2013