Interaksi antar obat merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya polifarmasi. Identifikasi interaksi antar obat dilakukan pada resep yang masuk di salah satu Apotek di Bandung pada bulan April 2019. Dari 61 resep yang diambil secara acak, terdapat 18 interaksi obat pada 15 resep yang berbeda. Interaksi antar obat yang teridentifikasi terdiri dari 5 interaksi kategori major (27,7%), 9 interaksi kategori moderate (50%), dan 4 interaksi kategori minor (22,2%). Pengaruh dari interaksi antar obat dapat diminimalisir melalui peningkatan kewaspadaan oleh tenaga kesehatan professional, terutama farmasis.Kata kunci: interaksi obat, apotek, interaksi antar obat
Copyrights © 2019