Bahasa kedua sering dibedakan dengan istilah bahasa asing. Alasan utamanya adalah bahasa asing cendrung jarang digunakan dalam keseharian pembelajar, tidak seperti bahasa kedua yang tentunya akan digunakan pembelajar dalam kesehariannya. Bahasa kedua untuk pembelajar Indonesia adalah bahasa Indonesia, sedangkan bahasa asing yang digelutinya diantaranya adalah bahasa Arab. Permasalahan muncul ketika bahasa asing juga digunakan dalam keseharian Pembelajar seperti di beberapa sekolah yang memiliki system boarding school. Sekolah ini biasanya akan membuat sebuah wadah yang akan memfasilitasi Pembelajar bahasa agar bisa menggunakan bahasa yang mereka pelajari ke dalam bahasa kesehariannya. Jika dilihat dari fenomena tersebut maka sebenarnya sekolah tersebut sedang membuat suasana pembelajaran bahasa asing agar bisa memiliki sebuah proses layaknya proses pemerolehan bahasa. Sebagaimana proses pemerolehan bahasa pertama, pemerolehan bahasa kedua juga dipelopori dengan kemampuan menyimak. Hal ini tentunya didasari oleh fitrah manusia yang lebih dahulu memiliki kemampuan tersebut dibanding kemampuan berbahasa lainya seperti berbicara, membaca dan menulis. Usaha pemerolehan bahasa kedua ini tentu saja akan memiliki peluang yaitu adanya lingkungan bahasa buatan bisa mengoptimalkan pemerolehan bahasa. Sedangkan tantanganya adalah adanya perbedaan bentuk dan penggunaan bahasa arab dibandingkan dengan bahasa Indonesia, sehingga pembelajar akan cendrung melakukan tiga kesalahan yaitu kesalahan interlanguage, intralanguage, dan kesalahan pada content kalimat. Kata kunci: Pemerolehan Bahasa Arab, Kesalahan berbahasa
Copyrights © 2019