Kondisi objektif heterogenitas, termaksud keragaman agama di kota Bandung, menunjukkan akan pentingnya ruang-ruang perjumpaan antar umat beragama sebagai upaya untuk hidup toleran, setara dan bisa berkerjasama. Sebagai bentuk ruang perjumpaan antar umat beragama, dialog keagamaan sudah semestinya terus digagas dan dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Bandung. Tulisan ini memaparkan berbagai gerakan dialog keagamaan yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh komunitas-komunitas masyarakat sipil di kota Bandung. Pendekatan yang digunakan ialah analisis deskriptif, yakni menggambarkan fenomena berdasarkan pengamatan secara spesifik terhadap hal-hal yang telah ditentukan. Data yang telah terkumpul selanjutnya diinterpretasikan  dan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif. Diantara komunitas atau organisasi gerakan dialog keagamaan di kota Bandung ialah Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB), Paguyupan Anti Diskriminasi Agama, Adat dan Kepercayaan (PAKUAN), Masyarakat Untuk Lintas Agama (MAULA), Sahabat Lintas Iman (SALIM), Forum Lintas Iman Deklarasi Sancang (FLADS), Peace Generation, Sekolah Damai Indonesia Wilayah Bandung, dan Halaqah Damai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019