Proses pengamplasan kerajinan monel di industri kecil kerajinan monel Jepara posisi kerja operatornya belum diperhatikan kenyamananya. Ketinggian mesin dan kursi operator yang tidak disesuaikan dengan dimensi tubuh para pekerja membuat posisi kerja yang tidak ergonomis. Postur kerja tidak ergonomis yang berlangsung terus-menerus dapat mengakibatkan keluhan pada sistem muscoloskeletal atau muckoloskeletal disorders (MSDs). MSDs dalam jangka panjang dapat menyebabkan permasalahan kesehatan yang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi. Perbaikan postur kerja diawali dengan mengidentifikasi tingkat keluhan muckoloskeletal. Penilaian keluhan musculoskeletal menggunakan metode Rappid Entire Body Assesment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil analisa keluhan muscoloskeletal mennggunakan REBA diperoleh skor 7 yang berarti tingkat resiko sedang. Tingkat resiko keluhan muscoloskeletal diperkuat dengan hasil kuesioner NBM dengan nilai skor terendah 47 dengan kategori resiko tinggi sehingga perlu adanya tindakan perbaikan. Redesain fasilitas kerja didasarkan pada data Anthropometri para pekerja diperoleh ukuran 45,8 cm untuk tinggi alas duduk, lebar alas duduk 33 cm, panjang alas duduk 40 cm, tinggi meja 54,8 cm, lebar meja 20 cm, dan panjang meja 57 cm.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019