Latar Belakang. Aspartam merupakan salah satu dari non-caloric artificial sweetener (NAS) yang banyak digunakan dalam produk pangan. Aspartam banyak digunakan karena sifatnya yang rendah kalori, sehingga orang-orang dengan diabetes sering menggunakan aspartam. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aspartam dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah puasa dan intoleransi glukosa. Metode. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok akuades, kelompok glukosa dan kelompok aspartam. Setiap perlakuan dilakukan selama 5 minggu. Pada akhir perlakuan, darah tikus diambil untuk mengukur kadar glukosa darah puasa dan tes toleransi glukosa oral. Hasil pengukuran akan dianalisis dengan uji OneWay ANOVA. Hasil. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar glukosa darah puasa dan hasil tes toleransi glukosa oralantara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan. Konsumsi aspartam tidak menyebabkan peningkatan bermakna pada kadar glukosa darah puasa dan tes toleransi glukosa oral pada tikus galur wistar.  Kata Kunci: Aspartam, Kadar Glukosa Darah Puasa, Tes Toleransi Glukosa Oral
Copyrights © 2019