Latar Belakang. Strok non hemoragik fase akut sering terjadi perburukan neurologis dini sebesar 1040%. Pasien strok dengan perburukan neurologis dini berisiko mengalami disabilitas dan kematian yang lebih tinggi. Sebagian besar perburukan neurologis dini terjadi pada strok yang progresif. Kolesterol LDL yang tinggi dan kolesterol HDL yang rendah melalui proses aterosklerosis merupakan faktor risiko strok non hemoragik. Rasio diperoleh dengan cara membagi kolesterol LDL danHDL.Perburukan neurologis dini merupakan penurunan skor Glasgow Coma Scale (GCS) ≥ 3 atau kematian dalam 72 jam setelah serangan strok muncul. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel didapatkan sebanyak 42 pasien dengan diagnosa strok non hemoragik yang memenuhi kriteria inklusi di RSUD dr. Abdul Azis Singkawang. Data diperoleh dari penelusuran rekam medis. Analisis uji statistik dengan uji-t tidak berpasangan. Hasil. Rerata rasio LDL/HDL dengan perburukan neurologis dini dan bukan perburukan neurologis dini adalah 3,69 mg/dL dan 2,81 mg/dL. Ditemukan bahwa rasio LDL/HDL dari analisis statistik tidak terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara rasio LDL/HDL yang mengalami perburukan neurologis dini dan tidak mengalami perburukan neurologis dini pada pasien strok non hemoragik. Kesimpulan.Tidak terdapat hubungan antara rasio LDL/HDL dengan perburukan neurologis dini pada pasien strok non hemoragik. (p=0,213)  Kata kunci: rasio LDL/HDL, perburukan neurologis dini, strok non hemoragik
Copyrights © 2019