Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan kualitas air hujan menggunakan karbon aktif. Peningkatan kualitas air hujan dilakukan agar memenuhi standar baku mutu air minum menurut WHO (World Health Organization). Karbon aktif yang dipabrikasi berukuran 100 mesh berasal dari limbah kulit pisang kepok. Aktivasi karbon dilakukan dengan menggunakan kalium hidroksida (KOH). Pembuatan dilakukan melalui 3 tahapan yaitu dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Karbon aktif digunakan sebagai media penyaring air hujan agar nilai kandungan TDS (Total Dissolved Solid), Mg (magnesium), dan Ca (kalsium) dapat meningkat. Massa karbon aktif divariasikan 10 g, 20 g, dan 30 g. Peningkatan kualitas air hujan relatif baik pada dosis 10 gram. Nilai TDS, Mg, dan Ca berturut–turut meningkat sebesar 62,1 mg/L, 10,44 mg/L, dan 0,08 mg/L dibandingkan dengan air hujan sebelum penyaringan. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa penggunaan karbon aktif kulit pisang kepok dengan dosis yang sesuai dapat meningkatkan nilai TDS, Mg, dan Ca dalam air hujan, walaupun belum mencapai standar baku mutu air minum menurut WHO.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020