Media Gizi Mikro Indonesia
Vol 11 No 1 (2019): Media Gizi Mikro Indonesia Desember 2019

KARAKTERISTIK SOSIAL KELUARGA, FUNGSI TIROID, DAN RISIKO ANEMIA PADA BALITA DI DAERAH REPLETE GAKI

Yusi Dwi Nurcahyani (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang)
Suryati Kumorowulan (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang)
Leny Latifah (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang)
Diah Yunitawati (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang)
Cati Martiyana (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang)



Article Info

Publish Date
11 Dec 2019

Abstract

Latar Belakang. Sepertiga populasi dunia menderita anemia, setengahnya karena defisiensi zat besi. Prevalensi anemia pada balita di Indonesia meningkat menjadi 38,5 persen. Faktor yang berhubungan dengan anemia pada balita sangat kompleks dan multidimensional. Di satu sisi, anemia juga dapat mengganggu fungsi tiroid. Anemia di daerah replete GAKI mempunyai efek merugikan pada fungsi tiroid. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan status anemia pada balita dan hubungan fungsi tiroid dengan anemia di daerah replete GAKI. Metode. Penelitian potong lintang yang dilakukan pada 229 balita berusia 6 – 48 bulan (93 anemia, 136 normal) yang tinggal di daerah replete GAKI. Karakteristik subjek diperoleh dengan cara wawancara. Pengukuran antropometri dilakukan untuk menghitung status gizi balita. Sampel darah dianalisis untuk pemeriksaan fT4, TSH, dan hemoglobin. Dikategorikan anemia apabila kadar hemoglobin <110 g/L untuk anak usia 6-48 bulan. Hasil. Diketahui 93 (40,6%) balita menderita anemia dan disfungsi tiroid paling banyak adalah hipotiroid subklinik (12,6%) balita. Variabel dominan yang memengaruhi status anemia adalah umur balita, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan kategori dari kadar TSH. Balita berumur 24–35 bulan mempunyai risiko 4,6 kali menderita anemia dibandingkan balita berumur 6–11 bulan. Balita dengan ibu berpendidikan rendah mempunyai risiko 8,6 kali menderita anemia dibandingkan ibu berpendidikan tinggi. Balita dengan hipertiroid subklinik mempunyai risiko 8,3 kali menderita anemia dibandingkan balita eutiroid. Kesimpulan. Penelitian ini menemukan prevalensi anemia yang tinggi pada balita di daerah replete GAKI. Anak-anak dengan hipertiroid subklinik, usia 24-35 bulan, dan memiliki ibu dengan pendidikan rendah berhubungan dengan tingginya risiko kejadian anemia di daerah replete GAKI

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

mgmi

Publisher

Subject

Health Professions

Description

Media Gizi Mikro Indonesia (Indonesian Journal of Micronutrient) is a scientific journal published periodically by the Center for Research and Development of Iodine Deficiency Disorders (BPP GAKI), regularly twice a year. A paper published in the form of text / article the results of research and ...