This descriptive research aimed to describe learning process and the critical thinking skills of students that using Socratic learning with contextual approach. Subjects of this research were students of class X3, State Senior High School 17 of Bandarlampung in odd semester academic year 2012/2013 that consisted of 30 students. Based on the results of research, it was concluded that students' critical thinking skills belong to low criteria. It shown from the average of student learning outcomes at 53.33 and 83.33 from 30 students. During the learning process, it was known that Socratic contextual learning could lead students to be more active and daring to voice their opinions. Based on the results of the analysis of data it was concluded that, generally, students who active during the socratic learning had better results than students who less active.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran Socrates dengan pendekatan kontekstual. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMA Negeri 17 Bandarlampung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 30 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa tergolong ke dalam kriteria rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa sebesar 53,33 dan 83,33 dari 30 siswa. Selama proses pembelajaran diketahui bahwa pembelajaran Socrates kontekstual dapat memacu siswa untuk lebih aktif dan berani mengutarakan pendapatnya. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa, secara umum siswa yang aktif saat pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Socrates Kontekstual menunjukan hasil yang cenderung lebih baik daripada siswa yang kurang aktif.Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, pembelajaran Socrates dengan pendekatan kontekstual, proses belajar
Copyrights © 2013