Salah satu kebijakan pemerintah dalam penyelenggaranan program teknologi dan kejuruanadalah kebijakan link and match, yang hingga saat ini belum mampu menjawab masalah di tingkatbawah sehingga secara umum, kuantitas dan kualitas pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesiamasih harus ditingkatkan. Kebijakan pemerintah dalam pendidikan yang paling sesuai untukmeningkatkan hal tersebut adalah pendidikan yang berorentasi pada dunia industri denganpenekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang sesuai. Dunia industriyang merupakan sasaran dari proses dan hasil pembelajaran sekolah menengah kejuruanmempunyai karakter dan nuansa tersendiri. Oleh karena itu lembaga pendidikan kejuruan dalamproses pembelajaran harus bisa membuat pendekatan pembelajaraan yang tepat dan sesuai dengankeinginan dunia industri. Salah satu pendekatan pembelajaran yang berbasis produksi danpembelajaran di dunia kerja adalah dengan pabrik pembelajaran atau dikenal dengan TeachingFactory (TEFA), dimana pada model ini dukungan mutu pendidikan dan latihan yang berorentasihubungan sekolah dengan dunia industri dan dunia usaha menerapkan unit produksi di sekolah.Pendekatan pembelajaran dengan TEFA ini diharapakan dapat meningkatkan kompetensi siswa matamata diklat tertentu oleh karena itu implementasi TEFA dilapangan tidak hanya sekedar memenuhikebutuhan industri dan profit oriented tetapi dalam implementasinya model ini tidak melupakan unsurpendidikan dan pembelajaran.Kata kunci : SMK, teaching factory, dunia industri, kompetensi
Copyrights © 2010