Pakis tangkur (Polypodium feei) yang banyak tumbuhdi daerah Gunung Tangkuban Parahu, Bandung,merupakan tumbuhan Indonesia. Bagian akarnyasecara tradisional digunakan oleh masyarakat setempatuntuk mengobati berbagai penyakit, di antaranyasebagai antirematik dan penurun kadar asam uratdarah. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujianaktivitas antihiperurisemia ekstrak etanol akar pakistangkur pada mencit jantan galur Swiss-Websteruntuk mengungkapkan efektivitas akar pakis tangkursebagai penurun kadar asam urat darah. Dosis ekstrakyang digunakan adalah 125, 250, dan 500 mg/kg berat badan dan dosis alopurinol sebagai zatpembanding standar adalah 13 mg/kg berat badan.Pengujian dilakukan pada mencit yang mengalamihiperurisemia yang diinduksi dengan kalium oksonat300 mg/kg berat badan secara intraperitonial dan jushati ayam secara per oral. Pengukuran kadar asamurat darah dilakukan dengan menggunakan alat UASureĀ® setiap jam selama 4 jam setelah diberi sediaanuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakakar pakis tangkur pada ke tiga dosis yang digunakanmenurunkan kadar asam urat darah mencit secarabermakna, sama seperti alopurinol. Penurunan kadarasam urat tertinggi dicapai oleh ekstrak 500 mg/kg(49,6%) pada jam kedua setelah pemberian sediaan uji,diikuti oleh ekstrak 250 mg/kg ( 48,7%), alopurinol 13mg/kg (47,9%) dan ekstrak 125 mg/kg (35,3%). Hasilini menunjukan bahwa akar pakis tangkur memilikipotensi sebagai antihiperurisemia.Kata kunci: Pakis tangkur, Polypodium feei,Antihiperurisemia, Kalium oksonat,jus hati ayam
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013