Abstract   This article deals with the meanings of the living al-Qurâan and how as socio-cultural phenomena they can be studied anthropologically. The living al-Qurâan here is interpreted as the meanings given by the people (Moslem as well as non-Moslem) to al-Qurâan and how these meanings are actualized in their daily lives. Some of its social meanings are given here and explained. Seen in that way, the living al-Qurâan can thus be studied by using anthropological perspectives, such as acculturation perspective or diffusion perspective, functional perspective, structural perspective, phenomenological perspective and hermeneutical or interpretive perspective.   *** Artikel ini membahas tentang makna al-Qurâan hidup dan bagaimana sebagai fenomena sosial bidaya al-Qurâan dapat dikaji secara antropologis. Al-Qurâan yang hidup di sini diinterpretasikan sebagai makna yang diberikan oleh masyarakat (Muslim maupun non-Muslim) terhadap al-Qurâan dan bagaimana makna ini diaktualisasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Beberapa makna sosialnya akan dibahas di sini dan akan dijelaskan. Dengan cara seperti itu al-Qurâan hidup dapat dikaji secara antropologis, yaitu dengan perspektif akulturasi, difusi, fungsional, fungsional struktural, fenomenologi, dan hermeneutic atau interpretif   Keywords: living al-Qurâan, fenomena, perspektif antropologi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2012