Sosiohumaniora
Vol 20, No 3 (2018): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2018

SIMBOLISME AYAM JAGO DALAM PEMBANGUNAN IDENTITAS KULTURAL KABUPATEN CIANJUR

Ani Rachmat (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Nov 2018

Abstract

Penelitian ini mengkaji latar kultural dan historis pemaknaan ayam jago dalam kebudayaan Indonesia secara umum, dan kebudayaan Sunda secara khusus. Ayam pelung menjadi fokus kajian karena secara simbolik erat kaitannya dengan masyarakat Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Sumber-sumber penelitian ini menggunakan sumber naskah, buku, jurnal, serta sumber lisan berupa wawancara. Ayam jago adalah satwa yang merepresentasikan kekuatan. Dalam kebudayaan Sunda, ayam jago erat kaitannya dengan kisah Ciung Wanara. Kisahnya merepresentasikan kebiasaan masyarakat yang gemar dalam memelihara dan mengadu ayam. Kebiasaan memelihara ayam tergambar pula dalam kebiasaan masyarakat Kabupaten Cianjur terhadap ayam pelung. Ayam pelung yang memiliki suara bagus dimaknai bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi historis dan kultural. Ayam pelung pun kemudian menjadi simbol pembangunan fisik dan psikis Kabupaten Cianjur. Slogan “Cianjur Jago” mengandung harapan akan terciptanya masyarakat yang “jago” secara positif dalam pembangunan kultural masyarakat Kabupaten Cianjur di masa yang akan datang. 

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

sosiohumaniora

Publisher

Subject

Arts Humanities Economics, Econometrics & Finance Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

Jurnal Sosiohumaniora adalah jurnal berskala nasional yang mencakup kajian ilmu sosial dan humaniora. Jurnal ini menaruh perhatian pada persoalan gender, pemberdayaan masyarakat, lembaga dan administrasi publik, sistem pemerintahan lokal dan kesehatan masyarakat. Jurnal Sosiohumaniora akan ...