Pendidikan merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sosialmasyarakat, namun tidak semua lapisan masyarakat yang ada di negara Indonesiamampu merasakan tujuan dan manfaat pendidikan. Hal ini umumnya dirasakanoleh masyarakat yang tinggal di daerah pelosok atau terpencil seperti halnyamasyarakat kepulauan Kangean. Jauhnya jarak antara kecamatan dan pemerintahkebupaten serta kurangnya akses terhadap lembaga-lembaga pemerintah membuatprogram yang dijalankan pemerintah seperti wajib belajar 12 tahun menjaditerhambat. Faktor penghambat program tersebut berasal dari kelompokmasyarakat sendiri yang dipengaruhi oleh tingkat pola pikir masyarakat yang acuhterhadap pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positifdalam merubah perilaku masyarakat terutama pandangan masyarakat terhadapmanfaat pentingnya pendidikan untuk bekal mereka dalam menghadapi tantangandi era globalisasi terutama dalam persaingan ekonomi. Hasil penelitian menjukkanbahwa upaya perubahan perilaku masyarakat dalam menyelesaikan wajib belajar12 tahun perlu didukung oleh semua pihak baik baik itu Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, Pihak Sekolah, Kepala desa dan tokoh masyarakat melaluisosialisai, pemahaman langsung kepada masyarakat maupun siswa, untukmerubaha cara pandang dan berfikir betapa pentingnya pendidikan khususyaprogram wajib belajar 12 tahun.
Copyrights © 2018