Latar Belakang: Formalin merupakan bentuk cair dari formaldehid. Pajanan formalin yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan di sel tubuh, termasuk hepatosit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis gambaran histopatologis serta nilai kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dipajan akut formalin per oral pada berbagai dosis (0, 25, 50, 100, dan 200 mg/kgBB) dan mengetahui dosis minimal formalin yang dapat menyebabkan perubahan gambaran histologis hati hewan uji. Metodologi: Penelitian ini merupakan eksperimental murni selama 14 hari perlakuan dengan rancangan acak menggunakan 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol normal (N) dipajan akuades 1,5 ml; kelompok perlakuan 1 (P1) dipajan formalin 0,01 ml; kelompok perlakuan 2 (P2) diberikan formalin 0,03 ml; kelompok perlakuan 3 (P3) diberikan formalin 0,05 ml; dan kelompok perlakuan 4 (P4) diberikan formalin 0,1 ml. Kemudian organ hati diambil untuk dianalisis secara histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) pada perbesaran lensa objektif 40x. Hasil analisis kerusakan hepatosit kemudian dianalisis dengan One-Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Post hoc LSD dengan program SPSS v23. Hasil: Pajanan oral formalin menunjukkan gambaran kerusakan hepatosit berupa degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nekrosis. Nilai kerusakan histopatologis meningkat sesuai dengan peningkatan dosis formalin yang dipajankan. Kerusakan hepatosit tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan 4 (P4) dengan dosis 200 mg/kgBB. Kesimpulan: Pajanan formalin per oral menyebabkan perubahan gambaran histologis hepatosit.
Copyrights © 2017