Latar Belakang: Strategi penanggulangan HIV/AIDS salah satunya dengan memberikanobat antiretroviral (ARV). Keberhasilan program terapi ARV bisa dicapai dengan diikuti kegiatan pemantauan berupa pemantauan klinis atau dengan pemantauan laboratoriumdengan melihat jumlah CD4 dalam darah. Tujuan: Mengetahui keberhasilan terapi ARV linipertama ditinjau dari CD4 pada pasien HIV/AIDS di RSUD dr. Soedarso Pontianak tahun2013-2015. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif yangmenggunakan sampel adalah semua pasien yang mendapatkan terapi ARV lini pertamaberdasarkan rekam medis di klinik Melati RSUD dr. Soedarso pada tahun 2013- 2015 yangmemenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan Sebanyak 22pasien (73,3%) termasuk dalam kategori berhasil dan 8 pasien (26,7%) masuk dalamkategori gagal. pasien terbanyak yang gagal dalam terapi ARV adalah pasien dengan jeniskelamin laki- laki yaitu sebanyak 6 orang (20%), dan perempuan sebanyak 2 orang (6,7%),terdapat pada kelompok usia 37-44 tahun yaitu sebanyak 3 orang (10%), usia 29-36 tahunsebanyak 2 orang (6,7%), dan kelompok usia 21-28 tahun, 45-52 tahun, dan 53-60 tahunmasing- masing sebanyak 1 orang (3,3%), bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 4orang (13,3%), sebagai karyawan sebanyak 2 orang (6,7%), dan bekerja sebagai buruh danibu rumah tangga masing- masing sebanyak 1 orang (3,3%), mempunyai faktor risikoheteroseksual yaitu sebanyak 8 orang (26,7%), dan mendapat terapi dengan kombinasiZidovudin+ Lamivudin+ Nevirapin yaitu sebanyak 7 orang (23,3%) dan Tenofovir+Lamivudin+ Efavirenz sebanyak 1 orang (3,3%). Kesimpulan: Pasien dengan gagal terapisebanyak 26,7% lebih banyak terjadi pada laki- laki, pada usia 37-44 tahun, mempunyaipekerjaan sebagai wiraswasta, dengan faktor risiko heteroseksual dan mendapatkan terapikombinasi Zidovudin+ Lamivudin + Nevirapin.Kata Kunci: HIV, AIDS, terapi ARV, CD4
Copyrights © 2019