Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum

Uji Efektivitas Astaxanthin terhadap Kadar Glutation pada Jaringan Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang diinduksi Formaldehid secara Oral

., Andreas Theo Yudapratama (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Nov 2018

Abstract

Latar Belakang. Formaldehid merupakan zat radikal  bebas yang banyak disalahgunakan, sebagai contohnya sebagai pengawet makanan. Paparan formaldehid yang berlebihan dapat merusak  fungsi ginjal melalui stress oksidatif dan menurunkan jumlah antioksidan alami dalam tubuh, salah satunya GSH. Pemberian astaxanthin sebagai antioksidan eksogen diharapakan dapat meningkatkan kadar GSH dalam tubuh. Metode. Desain penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan posttest-only control group design. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok: kelompok kontrol normal: kelompok kontrol negatif hanya diberi induksi formaldehid; kelompok dosis I diberikan astaxanthin 12mg/hari; kelompok dosis 2 diberikan astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3 diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Kadar GSH jaringan ginjal diuji dengan metode Ellman kemudian data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil. Kadar GSH pada kontrol normal adalah 9,599 µg/ml, kontrol negatif 6,335 µg/ml, dosis 12 mg/hari 8,382 µg/ml, dosis 24 mg/hari 13,427 µg/ml, dosis 48 mg/hari 9,979 µg/ml. Kadar GSH dosis 12 mg/hari, 24 mg/hari, dan 48 mg/hari lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol kontrol negatif (LSD, p<0,05). Sementara kadar GSH pada kelompok dosis 48 mg/hari tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol normal (LSD, p>0,05). Kesimpulan.  Astaxanthin dapat berperan sebagai antioksidan dengan meningkatkan kadar GSH jaringan ginjal. Dosis terbaik terdapat pada kelompok dosis 24 mg/hari.

Copyrights © 2018