Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa

Hubungan Kadar Feritin dan Pertumbuhan Anak Penderita Talasemia β Mayor di Pontianak

., Nunung Agustia Rini (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 May 2019

Abstract

Latar Belakang. Talasemia β mayor merupakan kelainan pada darah yang menyebabkan anemia berat. Salah satu terapi yang dianjurkan untuk talasemia adalah transfusi darah seumur hidup yang akan menyebabkan peningkatan kadar zat besi dan gangguan pada hormon pertumbuhan. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Mei-September 2017 di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Pemilihan sampel menggunakan teknik non-probability sampling. Sebanyak 25 anak berusia 2-8 tahun menjadi responden dalam penelitian ini. Pengukuran kadar feritin dilakukan dengan melihat rekam medis, sedangkan pengukuran status gizi dilakukan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Data dianalisis menggunakan tes Kruskall Wallis. Hasil. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata kadar feritin anak dengan status gizi normal dan status gizi kurus ( 3119,82 ng/mL dan 2534,62 ng/mL ), dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar feritin anak dengan tinggi badan normal dan tinggi badan pendek (3263,08 ng/mL dan 2942,57 ng/mL). Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara kadar feritin dengan pertumbuhan anak talasemia beta mayor usia 2-8 tahun di Pontianak

Copyrights © 2016