Latar Belakang. Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan tambahan pada berbagai jenis makanan. Ginjal berperan penting dalam mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi berbagai konstituen plasma dan mengeliminasi semua sampah metabolik. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terjadi kerusakan akibat MSG pada korteks ginjal, disertai adanya kemampuan korteks ginjal untuk beregenerasi. Metode. Penelitian ini merupakan studi in vivo dengan pendekatan eksperimental murni. Kelompok kontrol (K) 1,2,3 diberikan aquades selama 28 hari; kelompok perlakuan satu (P1) 1,2,3 diberikan MSG dosis 4g/KgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan (P2) 1,2,3 diberikan MSG dosis 6 g/KgBB/hari selama 28 hari kemudian pajanan dihentikan dan dibiarkan selama 1 hari, 28 hari dan 56 hari. Berikutnya dilakukan pembuatan preparat organ ginjal dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin. Variabel yang diukur adalah jumlah korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal normal, diamati dengan perbesaran lensa objektif 40x. Data dianalisa dengan menggunakan uji One-Way ANOVA dengan uji Post-Hoc LSD, serta uji Kruskal-Wallis dan uji Mann Whitney. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-1 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan kerusakan pada korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal. Serta tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-56 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan terjadi regenerasi pada korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal. Kesimpulan. Penghentian pajanan MSG dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB pada hari ke-56 menunjukkan adanya regenerasi pada korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal.
Copyrights © 2019