Latar Belakang: Latihan fisik merupakan pergerakan tubuh yang terstruktur dan dilakukan berulang-ulang, bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran fisik. Tetapi latihan fisik yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan sel di tubuh, termasuk hepatosit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban latihan-renang tunggal dan berulang yang berlebihan terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus (Rattus norvegicus) jantan galur wistar. Metodologi: Penelitian ini merupakan eksperimental murni secara dengan rancangan acak lengkap posttest only control group design. Dua puluh tujuh tikus galur wistar dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol, kelompok beban latihanrenang tunggal dan kelompok beban latihan-renang berulang. Latihanrenang tunggal diberikan selama satu hari dan latihan-renang berulang diberikan selama tujuh hari dengan durasi 45 menit per hari. Pada akhir perlakuan, organ hepar diambil untuk dianalisis secara histopatologi dengan pewarnaan hematoxylin-eosin. Rerata hasil perhitungan skoring kerusakan hepatosit kemudian dianalisis dengan One-way anova yang dilanjutkan dengan Post hoc LSD. Hasil: Analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata derajat kerusakan hepatosit antara kelompok perlakuan (p=0,000). Derajat kerusakan hepatosit tertinggi terdapat pada kelompok beban latihan-renang tunggal. Kesimpulan: Beban latihan-renang tunggal dan berulang yang berlebihan menyebabkan kerusakan hepatosit.
Copyrights © 2017