Latar Belakang. Formaldehid dalam bentuk cairan adalah formalin yang mengandung 37% formaldehid dan air 10% sebagai pelarut. Penggunaan formaldehid sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan kerusakan epitel mukosa doudenum. Metode. Desain penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan menggunakan 20 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling. Kelompok kontrol normal (KN) diberikan akuades 2 ml; kelompok perlakuan 1 (K1) diberikan formaldehid sebanyak 50mg/kgBB; kelompok perlakuan 2 (K2) diberikan formaldehid sebanyak 100mg/kgBB; kelompok perlakuan 3 (K3) diberikan formaldehid sebanyak 200mg/kgBB. Semua perlakuan dilakukan selama 2 minggu. Tikus kemudian dimatikan, di bedah dan diambil organ duodenumnya untuk pembuatan preparat duodenum dengan pewarnaan HE. Variabel data adalah kerusakan epitel mukosa duodenum. Data diamati dengan perbesaran lensa objektif 40x. Data dianalisa menggunakan One Way ANOVA kemudian dilanjutkan uji Post Hoct dengan program SPSS 22. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna kerusakan epitel mukosa duodenum normal (KN) dengan seluruh kelompok perlakuan (K) (p<0,05). Kesimpulan. Pajanan formaldehid per oral menyebabkan kerusakan epitel mukosa duodenum.
Copyrights © 2018