Latar Belakang: Pneumonia dan diare merupakan penyakit infeksi utama penyebab kematian pada anak secara global. Penyakit diare akut yang menjadi penyebab kematian pada anak adalah penyakit diare akut kolera yang disebabkan oleh Vibrio cholerae. Sedangkan kasus pneumonia tersering pada anak-anak adalah pneumonia bakterial yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Tumbuhan pepaya dipercaya memiliki berbagai macam manfaat yang dapat digunakan sebagai obat pada beberapa kelompok masyarakat. Penelitian ini diharapkan mampu membantu menambah daftar jumlah bahan alam yang dapat dijadikan bahan obat dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa akar pepaya memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus pneumoniae dan Vibrio cholera. Metodologi: Akar pepaya diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan skrining fitokimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Hasil: Berdasarkan skrining fitokimia, ekstrak etanol akar pepaya mengandung senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida. Ekstrak etanol akar pepaya tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. pneumoniae dan V. cholera. Kesimpulan: Ekstrak etanol akar pepaya tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. pneumoniae dan V. cholera. Kata Kunci: Antibakteri, Ekstrak etanol akar pepaya, S. pneumoniae dan V. cholera
Copyrights © 2015