Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum

Gambaran Histopatologi dan Kemampuan Regenerasi Duodenum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Dewasa setelah Penghentian Pajanan Monosodium Glutamat

., Zulfa Khairunnisa Ishan (Unknown)



Article Info

Publish Date
09 May 2019

Abstract

Latar Belakang. Monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu zat aditif pada bahan makanan yang digunakan secara meluas di seluruh dunia. Duodenum sebagai salah satu bagian dari usus yang berperan penting dalam absorbsi nutrien. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terjadi kerusakan akibat MSG pada duodenum, disertai adanya kemampuan duodenum untuk beregenerasi. Metode. Penelitian ini merupakan studi in vivo dengan pendekatan eksperimental murni. Kelompok kontrol (K)  1,2,3 diberikan aquades selama 28 hari; kelompok perlakuan satu (P1) 1,2,3 diberikan MSG dosis 4g/kgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan (P2) 1,2,3 diberikan MSG dosis 6 g/kgBB/hari selama 28 hari kemudian pajanan dihentikan dan dibiarkan selama 1 hari, 28 hari, 56 hari. Dilakukan pembuatan preparat jaringan duodenum dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin. Variabel yang diukur adalah tinggi vili dan kedalaman kripta duodenum, diamati dengan perbesaran lensa objektif 10x. Data dianalisa dengan menggunakan uji ANOVA dengan post-hoc test LSD, serta uji Kruskal-Wallis. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-1 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan kerusakan pada vili duodenum. Serta tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke28 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan terjadi regenerasi pada vili. Kesimpulan. Penghentian pajanan MSG dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB pada hari ke-28 menunjukkan adanya regenerasi pada vili duodenum, namun kripta tidak mengalami perubahan secara signifikan selama perlakuan.

Copyrights © 2018