Latar Belakang. Skizofrenia merupakan salah satu dari sindrom klinis atau suatu prosespenyakit yang mempengaruhi prilaku, persepsi emosi, fungsi sosial, dan kongnisi. MenurutDepartemen Kesehatan RI pada tahun 2009 mencatat bahwa 70% gangguan jiwa terbesar diIndonesia adalah skizofrenia. Sedangkan menurut Riskesdas 2013, prevalensi gangguan jiwaberat untuk wilayah Kalimantan Barat seperti skizoftrnia 0,7 permil. Metodologi. penelitianini menggunakan studi analitik observasional jenis cohort , sampel total berjumlah 36 orang. ,Rekam medik untuk mengkonfirmasi bahwa diagnosa pasien tersebut adalah skizofrenia.Instrumen penelitian menggunakan penilaian Positive and Negative Syndrome Scale(PANSS). Data dianalisa menggunakan uji T Berpasangan dengan menggunakan StatisticalProduct and Service Solution (SPSS) 22. Hasil. hasil dari uji T berpasanyan menghasilkannilai signifikan sebesar p= 0,000 (p < 0,05) menunjukan adanya perbedaan PANSS 1 DANPANSS 2 setelah di lakukan terapi aktivitas kelompok. Dan terdapat ke korelasian antaraPANSS 1 DAN PANSS 2 setelah di lakukan terapi aktivitas kelompok yaitu p = 0,034 (p <0,05). Kesimpulan. Terapi aktivitas kelompok terdapat hubungan dan berpengaruh terhadappenurunan Positive and Negative Syndrome Scale pada pasien skizofrenia di Rumah SakitJiwa Daerah Sungai Bangkong di Kota Pontianak. Kata Kunci : Skizofrenia, Terapi Aktivitas Kelompok , penurunan Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS)
Copyrights © 2017