Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa

Hubungan Frekuensi dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok Pada Pasien Skizofrenia dan Penurunan Positive and Negative Syndrome Scale (Panss) di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak

., Vini Apriyanti (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Mar 2019

Abstract

Latar Belakang. Skizofrenia merupakan salah satu dari sindrom klinis atau suatu prosespenyakit yang mempengaruhi prilaku, persepsi emosi, fungsi sosial, dan kongnisi. MenurutDepartemen Kesehatan RI pada tahun 2009 mencatat bahwa 70% gangguan jiwa terbesar diIndonesia adalah skizofrenia. Sedangkan menurut Riskesdas 2013, prevalensi gangguan jiwaberat untuk wilayah Kalimantan Barat seperti skizoftrnia 0,7 permil. Metodologi. penelitianini menggunakan studi analitik observasional jenis cohort , sampel total berjumlah 36 orang. ,Rekam medik untuk mengkonfirmasi bahwa diagnosa pasien tersebut adalah skizofrenia.Instrumen penelitian menggunakan penilaian Positive and Negative Syndrome Scale(PANSS). Data dianalisa menggunakan uji T Berpasangan dengan menggunakan StatisticalProduct and Service Solution (SPSS) 22. Hasil. hasil dari uji T berpasanyan menghasilkannilai signifikan sebesar  p= 0,000 (p < 0,05) menunjukan adanya perbedaan PANSS 1 DANPANSS 2 setelah di lakukan terapi aktivitas kelompok. Dan terdapat ke korelasian antaraPANSS 1 DAN PANSS 2 setelah di lakukan terapi aktivitas kelompok yaitu p = 0,034 (p <0,05). Kesimpulan. Terapi aktivitas kelompok terdapat hubungan dan berpengaruh terhadappenurunan Positive and Negative Syndrome Scale  pada pasien skizofrenia di Rumah SakitJiwa Daerah Sungai Bangkong di Kota Pontianak. Kata Kunci : Skizofrenia, Terapi Aktivitas Kelompok , penurunan Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS)

Copyrights © 2017