Latar Belakang: Dispepsia merupakan sindrom yang meliputi satu atau lebih darigejala-gejala yang terdiri dari nyeri, rasa terbakar di ulu hati, rasa cepat kenyang,perut terasa penuh, dan gejala berlangsung sedikitnya dalam 3 bulan terakhir,dengan awal mula gejala sedikitnya timbul 6 bulan sebelum diagnosis.Esofagogastroduodenoskopi menjadi baku emas dalam pengelolaan pasien dispepsia, menentukan diagnosa dan pemberian terapi Tujuan: Mengetahuigambaran hasil pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi pada penderita sindromdispepsia di RSU Santo Antonius Pontianak Metodologi: Penelitian deskriptifdengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah semua populasi yangmemenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta menggunakan total sampling dariseluruh rekam medis pasien sindrom dispepsia. Variabel bebas penelitian iniadalah sindrom dispepsia dan variabel terikatnya adalah hasil pemeriksaan EGD.Hasil: Pada pemeriksaan EGD didapatkan Gastritis (78,4%), Ulkus ventrikuli(7,4%), Esofagitis (3,5%), Ulkus peptikum (2,7%), Ulkus duodenum (0,5%),Gastropati hipertensi porta (2,1%), Varises esophagus (0,4%), Gastroduodenitis(2,1%), Keganasan (2,7%), dan Esofagus Barret (0,2%). Gastritis (78,4%) lebihbanyak ditemukan pada kelompok usia 37-47 tahun (28,8%), dan lebih banyakditemukan pada perempuan. Kesimpulan: Gambaran hasil pemeriksaan EGDpada penderita dispepsia terbanyak adalah Gastritis, Ulkus Ventrikuli, danterendah pada Keganasan dan Barret esophagus. Kata Kunci: Sindrom dispepsia, hasil pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi.
Copyrights © 2018