Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa

GAMBARAN KOINFEKSI SIFILIS PADA PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK MELATIRSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK

., David Aron Mampan Pryono (Unknown)



Article Info

Publish Date
14 Oct 2019

Abstract

Latar belakang: Sifilis dapat meningkatkan jumlah virus HIV di dalam darah dan menurunkan jumlah CD4 pada pasien koinfeksi. Pasienpositif HIV sering terjadi koinfeksi dengan sifilis karena berbagai rutetransmisi yang sama seperti pemakaian jarum suntik bersamaan danhubungan seksual.Tujuan: Untuk mengetahui angka prevalensi koinfeksiSifilis pada pasien HIV/AIDS dan karakteristik pasien koinfeksi HIV-Sifilisdi Klinik Melati RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian inimerupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain crosssectional. Penelitian dilaksanakan di klinik Melati RSUD Dr. SoedarsoPontianak dan Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UniversitasTanjungpura Pontianak. Penilaian koinfeksi HIV-Sifilis berdasarkan hasiluji pemeriksaan immunokromatografi antiSifilis dan penilaian karakteristikberdasarkan rekam medis pasien. Data disajikan dalam bentuk tabel dannarasi Hasil: Dari 98 pasien HIV/AIDS, terdapat 5 pasien (5,1%) koinfeksiHIV-Sifilis. Semua berjenis kelamin laki-laki (100%) dan sebagian besarberada pada rentang umur 23-29 tahun (60%). Jenis pekerjaan terbanyakadalah swasta (80%). Jalur transmisi melalui heteroseksual mendominasi(60%) dan jumlah CD4+≥100 sel/ul adalah yang terbanyak (60%).Kesimpulan: Angka prevalensi koinfeksi HIV-Sifilis pada pasien HIV/AIDSdi klinik Melati RSUD dr. Soedarso Pontianak adalah 5 dari 98 pasienHIV/AIDS. Pasien koinfeksi HIV-Sifilis semua berjenis kelamin laki-laki danberada pada rentang umur 23-29 tahun, jenis pekerjaan terbanyak adalahswasta, jalur transmisi terbanyak adalah heteroseksual dan sebagianbesar memiliki jumlah CD4+ diatas 100 sel/ul. Kata kunci: Koinfeksi, HIV/AIDS, sifilis

Copyrights © 2019