Latar Belakang: Monosodium glutamat (MSG)merupakan bahan tambahan makananyang berguna sebagai penyedap rasa yang dapat menyebabkan terjadinya stressoksidatif dijaringan hati. Food and Drugs Administration pada tahun 1995 telahmenetapkan batas keamanan untuk penggunaan MSG yaitu tidak lebih dari 120mg/kgBB/hari. Stress oksidatif menghasilkan peroksida lipid yang tidak stabil dan reaktifyang mengakibatkan terjadi degradasi lemak sehingga terbentuk malondialdehida (MDA).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kadar MDA jaringan hati tikus putihsetelah dilakukan penghentian pajanan MSG. Metodologi: Penelitian ini merupakaneksperimental murni dengan rancangan simple random sampling. Kelompok kontrol (K)1,2,3 diberikan aquades selama 28 hari; kelompok perlakuan pertama (P1)1,2,3diberikan MSG dosis 4 g/kgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan kedua (P2) 1,2,3diberikan MSG dosis 6 g/kgBB/hari selama 28 hari kemudian pajanan dihentikan dandibiarkan selama 1 hari, 28 hari, 56 hari. Kemudian dilakukan pembedahan danpembuatan homogenat jaringan kemudian dilakukan pengukuran kadar MDA jaringandengan metode Wills. Data dianalisa menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan denganpost hoc test Mann-Whitney. Hasil: Analisis data menunjukan pada penghentian pajananMSG hari ke-1 setelah perlakuan terjadi peningkatan kadar MDA secara statistik antarakelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pertama dan kelompok perlakuan kedua.Perlakuan pada hari ke-29 dan ke-57 tidak terdapat perbedaan yang bermakna antarakelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pertama dan kelompok perlakuan kedua.Meskipun tidak terdapat perbedaan bermakna namun terjadi penurunan kadar MDA.Kesimpulan: Penghentian pajanan MSG dapat menyebabkan terjadinya penurunankadar MDA pada hati tikus putih.Kata Kunci: Tikus Putih, Hati, Monosodium Glutamat, Stress oksidatif, KadarMalondialdehid.
Copyrights © 2019